Saturday, August 7, 2021
1.1   
Latar Belakang
Teori belajar
merupakan gabungan prinsip yang saling berhubungan dan penjelasan atas sejumlah
fakta serta penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Penggunaan teori
belajar dengan langkah-langkah pengembangan yang benar dan pilihan materi
pelajaran serta penggunaan unsur desain pesan yang baik dapat memberikan
kemudahan kepada siswa dalam memahami sesuatu yang dipelajari. Selain itu,
suasana belajar akan terasa lebih santai dan menyenangkan. Proses belajar pada
hakikatnya adalah kegiatan mental yang tidak tampak. Artinya, proses perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar tidak dapat disaksikan
dengan jelas, tetapi dapat dilihat dari gejala-gejala perubahal perilaku. Teori
belajar yang menekankan terhadap perubahan perilaku siswa adalah teori belajar
behavioristik. Sedangkan Teori Kognitif adalah teori yang mengatakan bahwa
belajar merupakan suatu proses perubahan persepsi dan pemahaman yang dapat
diukur dan diamati. Sebagai sebuah aliran dalam psikologi, aliran ini boleh
dikatakan relatif masih muda, bahkan beberapa ahlinya masih hidup dan
terus-menerus mengeluarkan konsep yang relevan dengan bidang pengkajian
psikologi, yang sangat menekankan pentingnya kesadaran, aktualisasi diri, dan
hal-hal yang bersifat positif tentang manusia. Dalam tulisan  ini akan dijelaskan mulai dari tokohtokoh
penting dalam aliran humanistik dan teorinya yang relevan dengan psikologi
pendidikan, dan diakhiri dengan aplikasi psikologi humanistik dalam dunia
pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian Teori
Behaviosme ?
2.    Apa
pengertian Teori
Kognitif ?
3.    Apa
pengertian Teori
Humanistik?
4.    Bagaiamana
Hubungan Psikilogi dengan ketiga teori
tersebut ?
5.    Mengapa
Psikologi penting bagi guru disekolah ?
1.3  Maksud dan Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian ketiga
teori (Behaviorisme, kognitif, dan humanistic)  
2.    Dapat mengetahui Hubungan Psikilogi dengan ketiga teori tersebut
3.    Dapat memahami pentingnya
psikologi bagi guru disekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.     
Pengertian
Teori Behaviorisme
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang
mempelajari tingkah laku manusia.Menurut Desmita (2009:44) teori belajar
behavioristik merupakan teori belajar memahami tingkah laku manusia yang menggunakan
pendekatan objektif, mekanistik, dan materialistik, sehingga perubahan tingkah
laku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui upaya pengkondisian. Dengan
kata lain, mempelajari tingkah laku seseorang seharusnya dilakukan melalui
pengujian dan pengamatan atas tingkah laku yang terlihat, bukan dengan
mengamati kegiatan bagian-bagian dalam tubuh. Teori ini mengutamakan
pengamatan, sebab
pengamatan merupakan suatu hal penting untuk melihat
terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respons (Slavin, 2000).Seseorang dianggap
telah belajar apabila dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori
ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respons. Stimulus adalah sesuatu yang diberikan
guru kepada siswa, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan siswa
terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara
stimulus dan respons tidak penting untukdiperhatikan karena tidak dapat diamati
dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respons, oleh
karenaitu ,apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa
(respons) harus dapat diamati dan diukur (Putrayasa, 2013:42).
Teori behavioristik menekankan pada kajian ilmiah
mengenai berbagai respon perilaku yang dapat diamati dan penentu lingkungannya.
Dengan kata lain, perilaku memusatkan pada interaksi dengan lingkungannya yang
dapat dilihat dan diukur. Prinsip-prinsip perilaku diterapkan secara luas untuk
membantu orang-orang mengubah perilakunya ke arah yang lebih
baik (King, 2010:15).Teori belajar behavioristik
adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat
dari interaksi antara stimulus dan respon.Teori belajar behavioristik berpengaruh
terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan
aliran behavioristik.Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar.
B.       Pengertian Teori Kognitif
Teori Kognitif adalah teori yang mengatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan persepsi dan pemahaman yang dapat
diukur dan diamati. Model ini lebih berorientasi pada studi bagaimana siswa
belajar berfikir. Konstruktivisme adalah suatu pendapat yang menyatakan
bahwa perkembangan kognitif merupakan
suatu proses pembelajar secara aktif membangun sistem arti dan pemahaman
terhadap realita melalui pengamatan dan interaksi mereka. Konstruktivisme
menurut Piaget (1971) adalah sistem penjelasan tentang bagaimana siswa sebagai
individu beradaptasi dan memperbaiki pengetahuan.
C.      Pengertian Teori Humanistik
Teori adalah
suatu pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan yang didukung oleh
data dan argumentasi.  Secara garis besar
teori humanistik ini adalah sebuah teori belajar yang mengutamakan pada proses
belajar bukan pada hasil belajar. Teori ini mengemban konsep untuk memanusiakan
manusia sehingga manusia (siswa) mampu memahami diri dan lingkungannya. Agus
Suprijono menguraikan bahwa teori merupakan perangkat prinsip-prinsip yang
terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan. Teori
dikatakan sebagai hubungan kausalitas dari proposisi-proposisi. Ibarat
bangunan, teori tersusun secara kausalitas atas fakta-fakta, variabel/konsep,
dan proposisi. 
Teori Humanistik
ini bermula pada ilmu psikologi yang amat mirip dengan teori kepribadian.
Sehingga dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka teori ini
diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran formal maupun
non formaldan cenderung mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam dunia pendidikan.
Teori ini memberikan suatu pencerahan khususnya dalam bidang pendidikan bahwa
setiap pendidikan haruslah berparadigma. Humanistik yakni, praktik pendidikan
yang memandang manusia sebagai satu kesatuan yang integralistik, harus
ditegakkan, danpandangan dasar demikian diharapkan dapat mewarnai
segenapkomponen sistematik kependidikan dimanapun serta apapun jenisnya.Belajar
merupakan suatu proses yang ditempuh manusia untuk memperoleh pengetahuan,
yakni dari tidak tahu hingga menjadi tahu. Belajar adalah suatu perubahan pada
diri individu yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar terjadi dengan banyak
cara, terkadang dengan disengaja, seperti ketika siswa memperoleh informasi
yang disampaikan oleh guru di kelas, atau ketika sedang berperilaku sehari-hari.
Winkel mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikisyang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai
sikap. Belajar merupakan suatu aktivitas psikis yang dilakukan oleh seseorang
sehingga terjadi perubahan pola pikir dan perilaku yang diakibatkan oleh
belajar tersebut. Belajar juga dapat diartikan sebagaikegiatan yang dapat
mengubah struktur pengetahuan lama hingga terbentuk struktur pengetahuan baru.
D.     
Hubungan Psikilogi Teori
Behaviorisme, Kognitif, Humanistik
Karena
teori belajar beharioristik, kognitif, humanistik memiliki tujuan yang sama
yaitu sebuah perubahan sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik yang diperoleh
melalui proses belajar dan pembelajaran itu sendiri. Namun yang membedakan
adalah cara pandang terhadap apa dan bagaimana tujuan pembelajaran dapat
dicapai.
E.       Teori Belajar Sebagai Dasar Teknologi
Pembelajaran
Studi yang mempelajari tingkah laku individu ada pada psikologi.
Oleh sebab itu, teknologi pembelajaran sebagai upaya membantu siswa dalam
mencapai tujuan- tujuan pendidikan dan pengajaran di dasari atas psikologi.
Teknologi Pembelajaran pada hakikatnya adalah teori pengajaran seperti halnya
teori kurikulum, teori administrasi pendidikan, teori bimbingan dan penyuluhan,
teori penilaian, dan lain-lain. Itulah sebabnya diantara landasan teknologi
pembelajaran adalah psikologi belajar atau teori-teori belajar.
Teknologi Pembelajaran sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran tidak biasa melepaskan diri
dari kaidah dan hukum-hukum tentang terjadinya perubahan tingkah laku individu
(teori belajar). Teknologi Pembelajaran diciptakan dan diusahakan berdasarkan
teori-teori belajar. Oleh sebab itu, teori pengajaran, termasuk teknologi
pembelajaran, bersumber dari teori belajar. Teori pengajaran berusaha mencari
jawaban atas bagaimana membantu siswa agar siswa berubah tingkah lakunya,
sedangkan teori belajar berusaha mencari jawaban atas mengapa terjadi perubahan
tingkah laku individu.
F.      
Pentingnya Psikologi
Bagi Guru di Sekolah
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang
mendalami kejiwaan manusia. Bagi seorang guru, memahami psikologi pendidikan
adalah suatu keharusan karena berkaitan langsung dengan proses perkembangan
jiwa peserta didiknya. Salah satau indikator seseorang guru dikatakan
profesional jika ia dapat memahami kondisi siswanya baik secara pisik terlebih
secara mental. eperti yang dijelaskan di atas bahwa psikologi pendidikan wajib
dipahami oleh setiap guru, maka perlu penjelasan lebih rinci tentang alas an
mengapa guru harus memahami psikologi pendidikan. Berikut dijelaskan beberapa
alas an seorang guru harus memahami psikologi pendidikan dan merupakan suatu
hal yang sanngat penting baginya.
1.     
Untuk Memahami Keadaan
Siwanya
Seperti
diketahui bersama bahwa seorang guru berinteraksi dengan siswanya setiap hari
dengan latar belakang yang berbeda. Latar belakang siswa tersebut merupakan
faktor yang membentuk kepribadian mereka masing-masing. Dengan memahami
psikologi pendidikan, seorang guru akan memahami keadaan dan kebutuhan siswanya
masing-masing. Dengan demikian, guru dapat menentukan pendekatan psikologi yang
sesuai dengan setiap siswanya.
2.     
Untuk Menciptakan
Kondisi Belajar yang Kondusif
Salah
satu alasan pentingnya psikologi pendidikan bagi seorang guru adalah
terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan selama proses pembelajran
berlangsung baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Psikologi pendidikan akan
memberikan gambaran terkait karakter masing-masing siswa sehingga guru dalam
melakukan proses pembelajaran akan mampu menjalin hubungan emosional yang erat
baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Dengan kondidi
emosional yang terjalin erat dan harmonis tersebut akan menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan.
3.     
Untuk Menentukan
Strategi Pembelajaran
Menentukan
stategi pembelajaran salah satu faktornya adalah kondisi peserta didik.
Psikolgi pendidikan sebagai ilmu tentantang kejiwaan manusia akan membantu guru
dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kondisi
siswanya pada saat itu. Hal tersebut penting karena strategi pembelajaran yang
diterapakan dalam pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam
meyerap materi pembelajaran yang diajarkan.
4.     
Memudahkan Membimbing
Siswa
Selain
sebagai seorang pendidik dan pengajar, seorang guru juga adalah model dan
pembimbing bagi siswanya. Seorang guru harus mampu memberikan pandangan yang
akan memotivasi siswanya menyelesaikan perseolan yang dihadapi. Psikologi
pendidikan sangat berperan penting untuk memainkan ritme gerakan mental siswa
agar arahan dan bimbingan guru bisa ia terima.
5.     
Untuk Menentukan
Pendekatan yang Cocok Dengan Siswa
Sebagai
seorang guru, ia harus bisa mengukur dan menganalisa tingkat perkembangan
siswany baik secara kognitif maupun secara afektif atau sikap. Psikologi
pendidikan akan memberikan gambaran kepada guru terkait perkembangan siswa
tersebut. Dengan memahami perkembangan siswa, guru akan mudah menentukan
treatmen atau pendekan yang cocok dengan masing-masing siswa.
Demikian penjelasan tentang pentingnya
psikologi pendidikan bagi guru. Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang
guru dapat dikatakan profesional dalam profesinya sebagai seorang pendidik.
Pentingnya profesionalisme guru dalam pendidikan adalah kunci utama
keberhasilan suatu pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Teori belajar
behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku manusia.Menurut
Desmita (2009:44) teori belajar behavioristik merupakan teori belajar memahami
tingkah laku manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik, dan
materialistik, sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat
dilakukan melalui upaya pengkondisian. Teori Kognitif adalah teori yang mengatakan
bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan persepsi dan
pemahaman yang dapat diukur dan diamati. Model ini lebih berorientasi pada
studi bagaimana siswa belajar berfikir. Teori humanistik adalah sebuah teori belajar yang mengutamakan
pada proses belajar bukan pada hasil belajar. Teori ini mengemban konsep untuk
memanusiakan manusia sehingga manusia (siswa) mampu memahami diri dan
lingkungannya. 
Hubungan Psikilogi Teori
Behaviorisme, Kognitif, Humanistik yakni karena teori belajar
beharioristik, kognitif, humanistik memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah
perubahan sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik yang diperoleh melalui
proses belajar dan pembelajaran itu sendiri. Namun yang membedakan adalah cara
pandang terhadap apa dan bagaimana tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Teknologi Pembelajaran sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran tidak biasa melepaskan diri
dari kaidah dan hukum-hukum tentang terjadinya perubahan tingkah laku individu
(teori belajar). Teknologi Pembelajaran diciptakan dan diusahakan berdasarkan
teori-teori belajar. Oleh sebab itu, teori pengajaran, termasuk teknologi
pembelajaran, bersumber dari teori belajar. Teori pengajaran berusaha mencari
jawaban atas bagaimana membantu siswa agar siswa berubah tingkah lakunya,
sedangkan teori belajar berusaha mencari jawaban atas mengapa terjadi perubahan
tingkah laku individu.
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mendalami kejiwaan manusia. Bagi seorang guru, memahami psikologi pendidikan adalah suatu keharusan karena berkaitan langsung dengan proses perkembangan jiwa peserta didiknya. Salah satau indikator seseorang guru dikatakan profesional jika ia dapat memahami kondisi siswanya baik secara pisik terlebih secara mental. eperti yang dijelaskan di atas bahwa psikologi pendidikan wajib dipahami oleh setiap guru, maka perlu penjelasan lebih rinci tentang alas an mengapa guru harus memahami psikologi pendidikan.
Qomiu August 07, 2021 CB Blogger Indonesia
MAKALAH - HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN TEORI BELAJAR (BEHAVIOSRISME, KOGNITIF & HUMANISTIK) SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TEKNOLOGI DAN PENTINGNYA PSIKOLOGI BAGI GURU
Tuesday, June 15, 2021
1.1 Latar Belakang
1.Biografi singkat Gordon Allport ?
2.Bagaimana Isi teori psikoanalisis menurut Gordon
Allport ?
3.Bagaimana Prinsip Teori Gordon Allport ?
4.Bagaimana pendekatan Allport bagi teori kepribadian
?
5.Bagaimana struktur kepribadian dan motivasi ?
6.Bagaimana biografi singkat Jacques Lacan?
7.Bagaimana teori psikoanalisis menurut Lacan ?
8.Bagaimana kekurangan dan kelebihan Teori
Psikoanalisis ?
1.Untuk mengetahui biografi Gordon Allport
2.Untuk mengetahui Isi teori psikoanalisis menurut
Gordon Allport
3.Untuk mengetahui Prinsip Teori Gordon Allport
4.Untuk mengetahui pendekatan Allport bagi teori
kepribadian
5.Untuk mengetahui struktur kepribadian dan motivasi
6.Untuk mengetahui biografi singkat Jacques Lacan
7.Untuk mengetahui teori psikoanalisis menurut Lacan
8.Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan Teori
Psikoanalisis
PEMBAHASAN
Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 di
Montezuma, Indiana, anak keempat dan bungsu dari John E. Allport dan Nellie
Wise Allport. Ayah Allport pernah melakukan sejumlah petualangan bisnis sebelum
menjadi dokter kira-kira pada waktu Gordon lahir. Karena tidak memiliki kantor
yang memadai dan fasilitas klinis, dr. Allport mengubah rumahnya menjadi sebuah
rumah sakit kecil-kecilan. Baik pasien maupun perawat bias ditemukan di
rumahnya, di mana atmosfer yang bersih dan steril dipertahankan dengan baik.
Floyd
Allport, kakak laki-lakinya yang 7 tahun lebih tua, yang menjadi psikolog
terkenal juga, melukiskan ibu mereka sebagai perempuan saleh yang sangat
menekankan pentingnya agama (F.Allport, 1974). Karena sebelumnya pernah menjadi
guru sekolah, dia mengajarkan Gordon kebajikan dari bahasa yang bersih dan
hubungan yang tepat selain pentingnya pencarian jawaban-jawaban religius
tertinggi. Allport muda mengembangkan ketertarikan awal terhadap
persoalan-persoalan filosofis dan religius, dan memiliki fasilitas yang lebih
banyak terhadap kata-kata daripada permainan. Dia menggambarkan dirinya
terisolasi secara social untuk menunjukkan tingginya lingkaran aktivitasnya
sendiri. Meskipun lulus dengan ranking kedua dari 100 siswa SMA-nya, Allport
tidak menganggap dirinya pandai (Allport, 1967. Saat menerima gelar sarjananya
pada 1919 dengan topic tentang filsafat dan ekonomi, dia masih tidak merasa
pasti dengan karier ke depannya. Ketika mendapat tawaran untuk mengajar di
Turki, dia melihatnya sebagai kesempatan untuk menyelidiki apakah dia akan
menikmati tugas mengajar itu. Dia menghabiskan tahun akademis 1919  1920 di
Eropa dengan mengajarkan bahasa Inggris dan sosiologi di Robert College di
Istambul. Di Wina, Allport bertemu pertama kali dengan Sigmund Freud. Pertemuan
dengan Freud ini sangat mempengaruhi pengembangan ide-ide Allport berikutnya
tentang kepribadian. Dengan penuh keberanian, Allport yang berusia 22 tahun
menulis kepada Freud sebuah pemberitahuan bahwa dia sedang berada di Wina dan
meminta kesempatan bertemu dengan bapak psikoanalisis itu. Pada tahun 1925,
Allport menikahi Ada Lufkin Gould, yang ditemuinya ketika masih menjadi
mahasiswa pascasarjana. Allport memiliki seorang putra, Robert, yang menjadi
dokter anak, dan karenanya menjadi penghubung antara dua generasi dokter,
sebuah fakta yang tampaknya sangat menyenangkan hati ayahnya (Allport, 1967). Allport
banyak menerima penghargaan sepanjang hidunya. Pada 9 Oktober 1967 Allport
seorang perokok berat, dan meninggal karena kanker paru-paru.
Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis
Sigmund Freud. Menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang
diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa
yang akan dating, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus
menerus bergerak-mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya
menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas itu memiliki
unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah (Functional autonomy:
kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda dengan alas
an motivasi awalnya).
Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam system
psikofisik individu yang menentukan penyesuaiannya yang unik dalam
lingkungannya. Suatu fenomena dinamik yang memiliki elemen psikologik dan
fisiologik, yang berkembang dan berubah, yang memainkan peran aktif dalam
berfungsinya individu. Definisi kepribadian ini memiliki 3 unsur pokok :
1. Istilah dynamic organization dipakai merangkum dua pengertian; kepribadian terus menerus berkembang dan berubah, dan di dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi semua komponen kepribadian menghubungkan satu dengan lainnya
2. Istilah psychophysical systems menyiratkan bahwa kepribadian bukan hanya konstruk hipotetik (yang dibuat oleh pengamat) tetapi merupakan fenomena nyata yang merangkum elemen mental dan neural, disatukan ke dalam unitas kepribadian
3. Istilah determine mempertegas kemabali bahwa kepribadian adalah sesuatu dan mengerjakan sesuatu, bukan sekedar konsep yang menjelaskan tingkah laku orang tetapi bagian dari individu yang berperan akif dalam tingkah laku orang itu.
Hereditas memainkan peran penting dalam temperamen, sebagai bahan baku bersama-sama kecerdasan dan fisik membentuk kepribadian
Berikut
ini adalah Beberapa prinsip yang telah dikemukakan oleh Gordon Allport dalam
kepribadian manusia adalah :
      1. Prinsip
Motivasi
Menurut
Allport, Masalah motivasi adalah pusat belajar dengan psikologi kepribadian,
(Pola dan Pertumbuhan dalam Kepribadian, hal 196)
      2. Prinsip
Belajar
Kecenderungan
umum yang menekankan belajar dan pekerjaan terapeutik, Allport menekankan
belajar sebagai faktor pengembangan kepribadian. Dia menemukan bahwa belajar
adalah sangat terlibat sebagai modus motivasi
      3. Prinsip
Kekinian
Allport
sangat yakin bahwa manusia hidup dan berpikir di masa sekarang dan bukan masa
lalu. Motivasi selalu kontemporer. Individu bermaksud untuk menuju masa depan
pada yang terbaik dijelaskan dengan perilaku di masa sekarang
       4. Prinsip
Keunikan
Allport
merasa sangat kuat tentang hal ini dan berdasarkan banyak karyanya pada
aspek-aspek unik dari kepribadian setiap manusia. Keunikan setiap manusia
adalah dasar dalam kerangka teoritisnya 
      5.  Prinsip
Ego atau Diri
Dalam
istilah Allport's, ego dan / atau diri adalah kekuatan pemersatu atau damar
wangi untuk sakit kebiasaan, sifat, sikap, perasaan, dan kecenderungan manusia
      6.      Prinsip
Discontinuity Continuity
Allport Allport merasa bahwa ada
kebingungan antara gejala dan proses. Di mana tampaknya ada sebuah kontinum,
adalah sebuah kontinum gejala dan tidak proses. Allport hampir menyarankan
diskontinuitas antara struktur motivasi anak dan dewasa, yang menciptakan dalam
efek dua teori kepribadian.
Teori kepribadian untuk anak didasarkan pada pengurangan ketegangan, menghindari rasa sakit dan mencari kesenangan, dan model biologis. Dewasa kepribadian beroperasi dari matriks atau radix sifat diatur dan sangat terfokus. Orang dewas, maka, tidak lagi kekuasaannya berasal dari organik, sumber primitif tetapi dari sistem otonomi fungsional memotivasi.
A. Sifat
Sifat umum adalah kategori untuk mengklasifikasikan
bentuk-bentuk fungsional setara dengan perilaku dalam populasi umum.
Suatu sifat umum untuk batas tertentu mencerminkan
kecenderungan tulus dan sebanding dalam kepribadian banyak orang karena sifat
manusia umum dan budaya umum mengembangkan cara serupa menyesuaikan diri dengan
lingkungan mereka meskipun dengan derajat yang bervariasi lingkungan mereka meskipun
dengan derajat yang bervariasi
B. Tren
Pertanyaan tentang tren dalam perilaku manusia agak
identik dengan gaya hidup atau kecenderungan untuk bertindak, atau seperti Allport
akhirnya berhasil keluar dengan kecenderungan pribadi setiap individu.
C. Temperamen
Temperamen merujuk pada fenomena karakteristik alam emosional individu, termasuk kerentanan untuk stimulasi emosional, kekuatan adat dan kecepatan respon, kualitas suasana yang berlaku, dan semua kekhususan fluktuasi.
Menurut Allport kepribadian adalah sesuatu yang terorganisasikan
dan terpolakan. Definisi komprehensif Allport tentang kepribadian ini
menunjukkan bahwa manusia adalah produk sekaligus proses yang memiliki sejumlah
struktur yang berorganisasikan, sementara di waktu yang sama memiliki kemampuan
untuk berubah. Ringkasnya, kepribadian bersifat fisik sekaligus psikologis
mencakup perilaku yang tampak dan pikiran yang terungkap.
1.      Peran
dari motivasi
Allport menekankan pentingnya motivasi
yang di sadari. Penekanannya terhadap motivasi yang disadari ini bermula dari
pertemuannya dengan Freud di Wina Jika Freud mengasumsikan sebuah pemaknaan
bawah sadar yang melandasi cerita anak kecil, Allport cenderung menerima
pernyataan diri apa pun adanya. Namun begitu, Allport (1961) tidak mengabaikan
eksistensi atau bahkan pentingnya proses bawah sadar.
2.      Ciri
pribadi yang sehat
Allport (1937) membuat hipotesis tentang
sifat-sifat kepribadian yang dewasa. Beberapa asumsi umum di butuhkan agar kita
bisa memahami konsepsi Allport tentang pribadi yang dewasa :
-         
Pribadi yang dewasa
secara psikologis dicirikan oleh sikap proaktif, yaitu tidak hanya bereaksi
kepada stimuli eksternal, tetapi juga sanggup bertindak dengan sadar terhadap
lingkungannya dengan cara-cara yang baru dan inovatif, sehingga lingkungan pun
bereaksi kepada mereka juga.
-         
Kepribadian yang dewasa
tampaknya lebih termotivasikan oleh proses-proses sadar dari pada kepribadian
yang terdistorsi, menjadikan mereka lebih fleksibel dan mandiri dari pada
pribadi sehat yang masih terus di dominasi oleh motif-motif bawah sadar yang
mncul dari pengalamanmasa kanak-kanak. Individu yang sehat secara psikologis
adalah pribadi unik bukan karena tidak pernah berbuat kekeliruan dan kesalahan.
Kriteria bagi kepribadian yang dewasa :
3. Disposisi Motivasi dan Ekspresif
4. Proprium
2.6  Biografi Jacquen Lacan
Jacques Lacan lahir di Prancis pada 13 April 1901 dari
orang tua bernama Alfred dan Emilee Baudry Lacan, pasangan dari kelas
borjuis.Lacan dididik secara Yesuit dan bersekolah di sekolah bergengsi, Kolese
Stanislas, di Paris.Setelah menyelesaikan kuliahnya di bidang farmasi, ia
belajar di bawah bimbingan Gaetan Gatian de Clerambault dalam bidang Psikiatri,
khusunya mental automatism yang di kemudian hari disebut oleh Lacan sebagai
satu-satunya pakar psikiatri.Pada tahun 1928-1929, Lacan belajar di Infirmerie
Speciale pres de la Prefercture de Police dan menerima gelar diploma dalam
bidang medis, seletah ia bekerja di Rumah Sakit Henri Rouselle dari
1929-1931.Kemudian pada tahun 1932, setelah dua tahun di klinik Santa Anna,
Lacan menerima gelar doktoral dalam bidang psikiatri.Tesisnya berjudul De la
psychose paranoïaque dans ses rapports aves la personalité.Pada tahun 1933
Lacan menerbitkan sebuah artikel dalam jurnal surealisme Le minotaure, bahkan
ia menerbitkan sebuah puisi yang benar-benar bergaya surealis dan imaginer.
Pada tahun 1934, Lacan menjadi anggota dari La Société
Psychoanalytique de Paris ( SPP ), dan memulai analisis selama pecah perang. Selama
pendudukan Nazi di Prancis, Lacan menghentikan semua kegiatan profesional resmi
sebagai protes terhadap orang-orang yang disebut "musuh-musuh umat manusia".
Setelah perang, ia bergabung dengan SPP, dan setelah perang selesai, ia bangkit
menjadi seorang tokoh terkenal dan kontroversial di masyarakat psikoanalitis
internasional, hingga akhirnya dilarang pada tahun 1962 dari Asosiasi
Internasional untuk psikoanalitik pandangan ortodoksnya pada panggilan dan
praktik psikoanalisis.Namun karier Lacan baik sebagai akademisi dan praktisi
tidak berakhir dengan ekskomunikasi ini. Pada tahun 1963, ia mendirikan L'
École de Paris Freudienne ( EFP ), sebuah sekolah yang ditujukan untuk
pelatihan analis dan berlatih psikoanalisis menurut ketentuan para pengikut Lacan
(Lacanian).Pada tahun 1980, setelah seorang diri membubarkan EFP, ia kemudian
bergabung dengan La Cause Freudienne dan mengatakan: "Terserah Anda, jika
memang ingin, jadilah seorang Lacanian, tetapi saya tetap “Freudian. Lacan
meninggal di Paris pada tanggal 9 September 1981.
Teori psikoanalisis Lacan menganggap alam bawah sadar
manusia selalu dalam keadaan kurang, merasa ada yang hilang sehingga tumbuh
hasrat dan usaha yang terus-menerus untuk menutupi kekurangan itu, menemukan
kembali apa yang hilang, membuat manusia kembali lengkap, sempurna, utuh,
menemukan .
Selain itu, Lacan (dalam Miller, 2006:25) membahas
hasrat dalam kaitannya dengan dua elemen korelatif lainnya, yaitu kebutuhan
(need) dan tuntutan (demand). Kebutuhan dipahami sebagai kebutuhan biologis
murni manusia, sedangkan tuntutan dipahami sebagai ujaran. Kebutuhan biologis
selalu mungkin untuk dipuaskan, sedangkan tuntutan tidaklah mungkin untuk
terpenuhi atau terpuaskan, karena tuntutan pada dasarnya adalah tuntutan akan
cinta. Dalam hubungan anak dan ibu selalu terjadi tuntutan akan cinta dari sang
ibu yang menjamin terpenuhinya kebutuhan sang anak seperti makan, minum,
keamanan, dan lainnya. Tuntutan akan cinta dari sang ibu inilah yang tidak
mungkin untuk dapat terpenuhi atau terpuaskan. Peralihan dari kebutuhan menjadi
tuntutan terjadi ketika sang anak menyadari keterpisahannya dengan sang ibu
secara radikal. Sang anak mulai menyadari bahwa dirinya tidaklah menyatu dengan
sang ibu sebagai objek pemuas kebutuhannya, dan kondisi ini diperparah dengan
adanya sang ayah, sehingga membuat sang anak merasa kehilangan, kekurangan, dan
ingin menyatu kembali dengan ibu. Kehilangan dan kekurangan inilah yang
menyertai (atau menghantui) sepanjang hidupnya sehingga melahirkan hasrat.
Teori psikoanalisis Jacques Lacan merupakan pengembangan dari teori psikoanalisis milik Sigmund Freud. Jika psikoanalisis Sigmund Freud menjelaskan tentang bagaimana kondisi kejiwaan seseorang maka psikoanalisis Lacan lebih menjelaskan tentang proses perkembangan kejiwaan seseorang. Teori psikoanalisis Jacques Lacan mencakup tiga pilar, antara lain Yang Nyata (the real), Yang Imajiner (the imaginary), Yang Simbolik (the symbolyc).
1.      Yang nyata
2.      Imajiner
3.      Simbolik
Oleh sebab itu, menurut Faruk (2012:197)
memahami karya sastra dalam perspektif Lacanian adalah sebuah usaha untuk
menemukan kondisi ketidaksadaran yang dipenuhi rasa kurang dan kehilangan yang
sekaligus menyertai hasrat untuk kepenuhan diri. Kondisi ketidaksadaran itu
merupakan sesuatu yang sulit untuk diketahui selain melalui bahasa.
Teori psikoanalisis yang digunakan dalam
menghadapi permasalahan seorang pasien tentu memiliki nilai positif dalam kaitannya
dengan kelebihan dan kekurangan teori psikoanalisis dari teknik teknik yang
digunakan. Berikut beberapa kelebihan dari teori psikoanalisis yang harus
dipahami dengan baik diantaranya seperti :
a.     Membantu untuk menjadikan individu percaya akan kemampuan dirinya yang selama ini tidak disadari dengan baik. Dengan teknik dalam teori psikoanalisis, seseorang akan mampu menemukan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan masalah yang ada 
b.      Mampu menggabungkan teknik teknik dalam psikoterapi dengan teori psikologi kepribadian 
c.       Dapat memahami kehidupan psikologi seorang individu dan memahami lebih dalah mengenai sifat manusia 
d.      Membantu mengatasi kecemasan melalui analisa terhadap mimpi, resistensi, dan transferensi 
e.       Konselor dapat memiliki kerangka konseptual yang jelas dalam memahami tingkah laku dan mengetahui fungsi dari simptomatologi.
Teori psikoanalisis mengajarkan sangat pentingnya masa kanak kanak dalam perkembangan kepribadian seseorang.
Seperti halnya dengan teori lainnya dalam psikologi,
teori psikoanalisis yang cukup populer digunakan oleh para konselor juga
memiliki nilai negatif yang harus dipahami dengan baik agar dapat mengatasinya.
Berikuti beberapa contoh kekurangan yang dimiliki oleh teori psikoanalisis
dalam penjelasan di bawah ini :
1.      Teknik dan penekanan yang dilakukan terkadang terlalu merendahkan martabat manusia meskipun tidak selalu disadari dengan baik 
2.      Terlalu menekankan pada masa lalu sehingga seolah-olah tanggung jawab individu menjadi berkurang meskipun maksudnya tidak demikian 
3.      Perilaku seseorang ditentukan oleh Energi psikis adalah teori yang maish meragukan dan kerap kali psikoanalisis meminimalkan rasional 
4.      Efisiensi waktu dan biaya yang kurang baik jika teori psikoanalisis di terapkan. Hal ini dikarenakan untuk mengali masa lalu dan membantu pasien menemukan kemampuan dirinya tidaklah cukup dengan hanya satu atau dua kali pertemuan saja melainkan lebih dari itu 
5.      Dapat menimbulkan kebosanan dan kelelahan pada pasien karena proses yang cukup panjang dan tidak segera menemukan keinginan yang diharapkan
PENUTUP
Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan dating, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak-mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah (Functional autonomy : kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda dengan alas an motivasi awalnya).
3.1.2        Teori Psikoanalisis Menurut Jacquen Lacan
Kami selaku penulis tentunya, masih banyak mengalami
berbagai kesalahan baik dalam penulisan maupun pengkajian materi.karena itulah
kami sebagai penulis juga masih dalam tahap pembelajaran, kurang lebihnya mohon
maaf, dan kerendahan hati, kami harap pembaca memberikan kami saran dan masukan
untuk kami memperbaiki kekeliruan yang ada.
http://waistar.blogspot.com/2017/11/makalah-teori-kepribadian-gordon-allport.html
https://mynewblogmatikah99.blogspot.com/2017/12/wacana-imajiner-1-biografi-singkat_3.html
https://dosenpsikologi.com/kelebihan-dan-kekurangan-teori-psikoanalisis
https://www.google.com/search?q=makalah+teori+psikoanalis+lacan+pdf&safe=strict&sxsrf=A