Home
  • Kumpulan Makalah
  • Kumpulan Chord Gitar
  • Tips Dan Trik
  • About
  • Kontak
  • Disclaimer

Tampat Balajar

Home » teori » MAKALAH - TEORI PSIKOANALISIS MENURUT GORDON ALLPORT DAN JACQUES LACAN

Tuesday, June 15, 2021



BAB I
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang

Kepribadian adalah organisasi yang di namik dalam system psikofisik individu yang menentukan penyesuaian nya yang unik dengan lingkungan nya. Suatu fenomena yang dinamik memiliki elemen psikologi dan fisiologis, yang berkembang dan berubah,serta memainkan peran aktif dalam fungsi individu. Dalam hal ini Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis Freud sebab menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan datang, bukan dimasa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak dan mengalir. Karena itulah dalam teori utama kepribadian Allport adalah motivasi yang mana memiliki fungsi untuk bergerak atau menggerakkan .

1.2 Rumusan Masalah

1.Biografi singkat Gordon Allport ?

2.Bagaimana Isi teori psikoanalisis menurut Gordon Allport ?

3.Bagaimana Prinsip Teori Gordon Allport ?

4.Bagaimana pendekatan Allport bagi teori kepribadian ?

5.Bagaimana struktur kepribadian dan motivasi ?

6.Bagaimana biografi singkat Jacques Lacan?

7.Bagaimana teori psikoanalisis menurut Lacan ?

8.Bagaimana kekurangan dan kelebihan Teori Psikoanalisis ?

1.3 Tujuan

1.Untuk mengetahui biografi Gordon Allport

2.Untuk mengetahui Isi teori psikoanalisis menurut Gordon Allport

3.Untuk mengetahui Prinsip Teori Gordon Allport

4.Untuk mengetahui pendekatan Allport bagi teori kepribadian

5.Untuk mengetahui struktur kepribadian dan motivasi

6.Untuk mengetahui biografi singkat Jacques Lacan

7.Untuk mengetahui teori psikoanalisis menurut Lacan

8.Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan Teori Psikoanalisis

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1   Biografi Gordon Allport

Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 di Montezuma, Indiana, anak keempat dan bungsu dari John E. Allport dan Nellie Wise Allport. Ayah Allport pernah melakukan sejumlah petualangan bisnis sebelum menjadi dokter kira-kira pada waktu Gordon lahir. Karena tidak memiliki kantor yang memadai dan fasilitas klinis, dr. Allport mengubah rumahnya menjadi sebuah rumah sakit kecil-kecilan. Baik pasien maupun perawat bias ditemukan di rumahnya, di mana atmosfer yang bersih dan steril dipertahankan dengan baik.

Floyd Allport, kakak laki-lakinya yang 7 tahun lebih tua, yang menjadi psikolog terkenal juga, melukiskan ibu mereka sebagai perempuan saleh yang sangat menekankan pentingnya agama (F.Allport, 1974). Karena sebelumnya pernah menjadi guru sekolah, dia mengajarkan Gordon kebajikan dari bahasa yang bersih dan hubungan yang tepat selain pentingnya pencarian jawaban-jawaban religius tertinggi. Allport muda mengembangkan ketertarikan awal terhadap persoalan-persoalan filosofis dan religius, dan memiliki fasilitas yang lebih banyak terhadap kata-kata daripada permainan. Dia menggambarkan dirinya “terisolasi” secara social untuk menunjukkan tingginya lingkaran aktivitasnya sendiri. Meskipun lulus dengan ranking kedua dari 100 siswa SMA-nya, Allport tidak menganggap dirinya pandai (Allport, 1967. Saat menerima gelar sarjananya pada 1919 dengan topic tentang filsafat dan ekonomi, dia masih tidak merasa pasti dengan karier ke depannya. Ketika mendapat tawaran untuk mengajar di Turki, dia melihatnya sebagai kesempatan untuk menyelidiki apakah dia akan menikmati tugas mengajar itu. Dia menghabiskan tahun akademis 1919 – 1920 di Eropa dengan mengajarkan bahasa Inggris dan sosiologi di Robert College di Istambul. Di Wina, Allport bertemu pertama kali dengan Sigmund Freud. Pertemuan dengan Freud ini sangat mempengaruhi pengembangan ide-ide Allport berikutnya tentang kepribadian. Dengan penuh keberanian, Allport yang berusia 22 tahun menulis kepada Freud sebuah pemberitahuan bahwa dia sedang berada di Wina dan meminta kesempatan bertemu dengan bapak psikoanalisis itu. Pada tahun 1925, Allport menikahi Ada Lufkin Gould, yang ditemuinya ketika masih menjadi mahasiswa pascasarjana. Allport memiliki seorang putra, Robert, yang menjadi dokter anak, dan karenanya menjadi penghubung antara dua generasi dokter, sebuah fakta yang tampaknya sangat menyenangkan hati ayahnya (Allport, 1967). Allport banyak menerima penghargaan sepanjang hidunya. Pada 9 Oktober 1967 Allport seorang perokok berat, dan meninggal karena kanker paru-paru.

 

2.2   Isi Teori Psikoanalisis Menurut Gordon Allport

Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan dating, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak-mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah (Functional autonomy: kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda dengan alas an motivasi awalnya).

Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam system psikofisik individu yang menentukan penyesuaiannya yang unik dalam lingkungannya. Suatu fenomena dinamik yang memiliki elemen psikologik dan fisiologik, yang berkembang dan berubah, yang memainkan peran aktif dalam berfungsinya individu. Definisi kepribadian ini memiliki 3 unsur pokok :

1. Istilah dynamic organization dipakai merangkum dua pengertian; kepribadian terus menerus berkembang dan berubah, dan di dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi semua komponen kepribadian menghubungkan satu dengan lainnya

2. Istilah psychophysical systems menyiratkan bahwa kepribadian bukan hanya konstruk hipotetik (yang dibuat oleh pengamat) tetapi merupakan fenomena nyata yang merangkum elemen mental dan neural, disatukan ke dalam unitas kepribadian

3. Istilah determine mempertegas kemabali bahwa kepribadian adalah sesuatu dan mengerjakan sesuatu, bukan sekedar konsep yang menjelaskan tingkah laku orang tetapi bagian dari individu yang berperan akif dalam tingkah laku orang itu.

    Hereditas memainkan peran penting dalam temperamen, sebagai bahan baku bersama-sama kecerdasan dan fisik membentuk kepribadian

 

2.3   Prinsip Teori Gordon Allport

Berikut ini adalah Beberapa prinsip yang telah dikemukakan oleh Gordon Allport dalam kepribadian manusia adalah :

      1. Prinsip Motivasi

Menurut Allport, Masalah motivasi adalah pusat belajar dengan psikologi kepribadian, (Pola dan Pertumbuhan dalam Kepribadian, hal 196)

      2. Prinsip Belajar

Kecenderungan umum yang menekankan belajar dan pekerjaan terapeutik, Allport menekankan belajar sebagai faktor pengembangan kepribadian. Dia menemukan bahwa belajar adalah sangat terlibat sebagai modus motivasi

      3. Prinsip Kekinian

Allport sangat yakin bahwa manusia hidup dan berpikir di masa sekarang dan bukan masa lalu. Motivasi selalu kontemporer. Individu bermaksud untuk menuju masa depan pada yang terbaik dijelaskan dengan perilaku di masa sekarang

       4. Prinsip Keunikan

Allport merasa sangat kuat tentang hal ini dan berdasarkan banyak karyanya pada aspek-aspek unik dari kepribadian setiap manusia. Keunikan setiap manusia adalah dasar dalam kerangka teoritisnya

      5.  Prinsip Ego atau Diri

Dalam istilah Allport's, ego dan / atau diri adalah kekuatan pemersatu atau damar wangi untuk sakit kebiasaan, sifat, sikap, perasaan, dan kecenderungan manusia

      6.      Prinsip Discontinuity Continuity

Allport Allport merasa bahwa ada kebingungan antara gejala dan proses. Di mana tampaknya ada sebuah kontinum, adalah sebuah kontinum gejala dan tidak proses. Allport hampir menyarankan diskontinuitas antara struktur motivasi anak dan dewasa, yang menciptakan dalam efek dua teori kepribadian.

Teori kepribadian untuk anak didasarkan pada pengurangan ketegangan, menghindari rasa sakit dan mencari kesenangan, dan model biologis. Dewasa kepribadian beroperasi dari matriks atau radix sifat diatur dan sangat terfokus. Orang dewas, maka, tidak lagi kekuasaannya berasal dari organik, sumber primitif tetapi dari sistem otonomi fungsional memotivasi. 

A. Sifat

Sifat umum adalah kategori untuk mengklasifikasikan bentuk-bentuk fungsional setara dengan perilaku dalam populasi umum.

Suatu sifat umum untuk batas tertentu mencerminkan kecenderungan tulus dan sebanding dalam kepribadian banyak orang karena sifat manusia umum dan budaya umum mengembangkan cara serupa menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka meskipun dengan derajat yang bervariasi lingkungan mereka meskipun dengan derajat yang bervariasi

B. Tren

Pertanyaan tentang tren dalam perilaku manusia agak identik dengan gaya hidup atau kecenderungan untuk bertindak, atau seperti Allport akhirnya berhasil keluar dengan kecenderungan pribadi setiap individu.

C. Temperamen

Temperamen merujuk pada fenomena karakteristik alam emosional individu, termasuk kerentanan untuk stimulasi emosional, kekuatan adat dan kecepatan respon, kualitas suasana yang berlaku, dan semua kekhususan fluktuasi. 

2.4   Pendekatan Allport Bagi Teori Kepribadian

Menurut Allport kepribadian adalah sesuatu yang terorganisasikan dan terpolakan. Definisi komprehensif Allport tentang kepribadian ini menunjukkan bahwa manusia adalah produk sekaligus proses yang memiliki sejumlah struktur yang berorganisasikan, sementara di waktu yang sama memiliki kemampuan untuk berubah. Ringkasnya, kepribadian bersifat fisik sekaligus psikologis mencakup perilaku yang tampak dan pikiran yang terungkap.

1.      Peran dari motivasi

Allport menekankan pentingnya motivasi yang di sadari. Penekanannya terhadap motivasi yang disadari ini bermula dari pertemuannya dengan Freud di Wina Jika Freud mengasumsikan sebuah pemaknaan bawah sadar yang melandasi cerita anak kecil, Allport cenderung menerima pernyataan diri apa pun adanya. Namun begitu, Allport (1961) tidak mengabaikan eksistensi atau bahkan pentingnya proses bawah sadar.

2.      Ciri pribadi yang sehat

Allport (1937) membuat hipotesis tentang sifat-sifat kepribadian yang dewasa. Beberapa asumsi umum di butuhkan agar kita bisa memahami konsepsi Allport tentang pribadi yang dewasa :

-          Pribadi yang dewasa secara psikologis dicirikan oleh sikap proaktif, yaitu tidak hanya bereaksi kepada stimuli eksternal, tetapi juga sanggup bertindak dengan sadar terhadap lingkungannya dengan cara-cara yang baru dan inovatif, sehingga lingkungan pun bereaksi kepada mereka juga.

-          Kepribadian yang dewasa tampaknya lebih termotivasikan oleh proses-proses sadar dari pada kepribadian yang terdistorsi, menjadikan mereka lebih fleksibel dan mandiri dari pada pribadi sehat yang masih terus di dominasi oleh motif-motif bawah sadar yang mncul dari pengalamanmasa kanak-kanak. Individu yang sehat secara psikologis adalah pribadi unik bukan karena tidak pernah berbuat kekeliruan dan kesalahan.

 Kriteria bagi kepribadian yang dewasa :

1.Perluasan konsep diri, pribadi yang dewasa terus berusaha mengidentifikasikan dan berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa di luar diri mereka

2.Pribadi yang dewasa dicirikan oleh “hubungan hangat dirinya dengan orang lain”, mereka memiliki kemampuan untuk mencintai orang lain dengan cara yang intim dan penuh kasih.

3. Rasa aman emosional atau penerimaan diri, individu yang dewasa menerima diri apa adanya dan memiliki apa yang Allport (1961) muatan emotif (emotional poise).

4. Pribadi yang sehat secara psikologi memiliki persepsi yang realistis tentang lingkungan sekitarnya.

5. Kedalaman wawasan dan humor, pribadi dewasa mengenal dirinya sehingga tidak perlu melimpahkan kesalahan dan kelemahan mereka kepada orang lain

6. Kedewasaan adalah memiliki filsafat hidup yang menyatukan, pribadi yang sehat memiliki konsep yang jelas tentang tujuan hidup.

2.5   Struktur Kepribadian
Struktur Kepribadian merujuk pada komponen-komponen dasar atau element-elementnya.

1.    Disposisi Personal
Allport (1961) mendefinisikan disposisi personal sebagai “Struktur Neuropsikis umum (khas bagi individu) yang mempunyai kapasitas untuk memberikan respon terhadap banyak stimulus yang berfungsi ekuivalen, serta untuk memulai dan mengarahkan bentuk prilaku adaptif dan ekspresif yang konsisten (setara, hlm 373 ratusan disposisi personal.

2. Tingkat Disposisi Personal
Allport (1961) menyebut disposisi personal ini sebagai disposisi pokok. Disposisi ini sangat jelas terlihat sehingga tidak dapat disembunyikan; hampir setiap tindakan dalam hidup seseorang berbuat disekitar disposisi pokok.

3. Disposisi Motivasi dan Ekspresif
Allport (1961) merujuk pada disposisi personal yang dialami tidak terlalu kuat sebagai disposisi ekspresif walaupun disposisi tersebut juga mempunyai kekuatan motivasi. Disposisi Ekspresif mengarah tindakan, disposisi motivasi memunculkan tindakan. Contohnya dari disposisi ekspresif adalah penampilan seseorang yang rapi dan sempurna.

Tidak seperti Maslow yang memberikan batasan yang jelas antara perilaku coping dan ekspresif, Allport tidak melihat perbedaan yang jelas antara disposisi motivasi dan disposisi ekspresif. Walaupun beberapa disposisi merupakan disposisi ekspresif, ternyata yang lainnya termasuk disposisi motivasi karena berdasarkan pada kebutuhan yang terasa sangat kuat. Sebagai contoh, kesopanan merupakan disposisi ekspresif, sementara makan cenderung pada disposisi motivasi. Bagaimana seseorang makan (gaya mereka), sebagian bergantung pada tingkat kelaparan mereka, serta kekuatan dari disposisi ekspresif mereka. Seseorang yang biasanya sopan, namun ketika sangat lapar, dapat mengesampingkan tata krama saat makan sendirian. Akan tetapi, jika kehadiran orang lain dan disposisi kesopanan cukup kuat , maka orang tersebut akan makan dengan menggunakan etika dan kesopanan walaupun sedang kelaparan.

4. Proprium
Allport mengunakan istilah proprium untuk merujuk perilaku dan karakteristik yang dianggap manusia sebagai sesuatu yang penting, sentral dan hangat dalam kehidupan mereka. Perilaku yang tidak bersifat proprium meliputi :

a.      Dorongan dan kebutuhan dasar yang biasanya dapat dipenuhi dan terpuaskan tanpa banyak kesulitan

b. Kebiasaan-kebiasaan umum, seperti menggunakan pakaian, mengucapkan “halo” pada orang lain, dan menyetir pada bagian yang benar dari jalan tersebut, serta

c. Perilaku sehari-hari, seperti merokok atau mengosok gigi, yang dilakukan secara otomatis dan tidak krusial dalam pembentukan rasa diri seseorang.

2.6  Biografi Jacquen Lacan

Jacques Lacan lahir di Prancis pada 13 April 1901 dari orang tua bernama Alfred dan Emilee Baudry Lacan, pasangan dari kelas borjuis.Lacan dididik secara Yesuit dan bersekolah di sekolah bergengsi, Kolese Stanislas, di Paris.Setelah menyelesaikan kuliahnya di bidang farmasi, ia belajar di bawah bimbingan Gaetan Gatian de Clerambault dalam bidang Psikiatri, khusunya mental automatism yang di kemudian hari disebut oleh Lacan sebagai satu-satunya pakar psikiatri.Pada tahun 1928-1929, Lacan belajar di Infirmerie Speciale pres de la Prefercture de Police dan menerima gelar diploma dalam bidang medis, seletah ia bekerja di Rumah Sakit Henri Rouselle dari 1929-1931.Kemudian pada tahun 1932, setelah dua tahun di klinik Santa Anna, Lacan menerima gelar doktoral dalam bidang psikiatri.Tesisnya berjudul De la psychose paranoïaque dans ses rapports aves la personalité.Pada tahun 1933 Lacan menerbitkan sebuah artikel dalam jurnal surealisme Le minotaure, bahkan ia menerbitkan sebuah puisi yang benar-benar bergaya surealis dan imaginer.

Pada tahun 1934, Lacan menjadi anggota dari La Société Psychoanalytique de Paris ( SPP ), dan memulai analisis selama pecah perang. Selama pendudukan Nazi di Prancis, Lacan menghentikan semua kegiatan profesional resmi sebagai protes terhadap orang-orang yang disebut "musuh-musuh umat manusia". Setelah perang, ia bergabung dengan SPP, dan setelah perang selesai, ia bangkit menjadi seorang tokoh terkenal dan kontroversial di masyarakat psikoanalitis internasional, hingga akhirnya dilarang pada tahun 1962 dari Asosiasi Internasional untuk psikoanalitik pandangan ortodoksnya pada panggilan dan praktik psikoanalisis.Namun karier Lacan baik sebagai akademisi dan praktisi tidak berakhir dengan ekskomunikasi ini. Pada tahun 1963, ia mendirikan L' École de Paris Freudienne ( EFP ), sebuah sekolah yang ditujukan untuk pelatihan analis dan berlatih psikoanalisis menurut ketentuan para pengikut Lacan (Lacanian).Pada tahun 1980, setelah seorang diri membubarkan EFP, ia kemudian bergabung dengan La Cause Freudienne dan mengatakan: "Terserah Anda, jika memang ingin, jadilah seorang Lacanian, tetapi saya tetap “Freudian”. Lacan meninggal di Paris pada tanggal 9 September 1981.

 

2.7   Teori Psikoanalisis Menurut Lacan

Teori psikoanalisis Lacan menganggap alam bawah sadar manusia selalu dalam keadaan kurang, merasa ada yang hilang sehingga tumbuh hasrat dan usaha yang terus-menerus untuk menutupi kekurangan itu, menemukan kembali apa yang hilang, membuat manusia kembali lengkap, sempurna, utuh, menemukan .

Selain itu, Lacan (dalam Miller, 2006:25) membahas hasrat dalam kaitannya dengan dua elemen korelatif lainnya, yaitu kebutuhan (need) dan tuntutan (demand). Kebutuhan dipahami sebagai kebutuhan biologis murni manusia, sedangkan tuntutan dipahami sebagai ujaran. Kebutuhan biologis selalu mungkin untuk dipuaskan, sedangkan tuntutan tidaklah mungkin untuk terpenuhi atau terpuaskan, karena tuntutan pada dasarnya adalah tuntutan akan cinta. Dalam hubungan anak dan ibu selalu terjadi tuntutan akan cinta dari sang ibu yang menjamin terpenuhinya kebutuhan sang anak seperti makan, minum, keamanan, dan lainnya. Tuntutan akan cinta dari sang ibu inilah yang tidak mungkin untuk dapat terpenuhi atau terpuaskan. Peralihan dari kebutuhan menjadi tuntutan terjadi ketika sang anak menyadari keterpisahannya dengan sang ibu secara radikal. Sang anak mulai menyadari bahwa dirinya tidaklah menyatu dengan sang ibu sebagai objek pemuas kebutuhannya, dan kondisi ini diperparah dengan adanya sang ayah, sehingga membuat sang anak merasa kehilangan, kekurangan, dan ingin menyatu kembali dengan ibu. Kehilangan dan kekurangan inilah yang menyertai (atau menghantui) sepanjang hidupnya sehingga melahirkan hasrat.

Teori psikoanalisis Jacques Lacan merupakan pengembangan dari teori psikoanalisis milik Sigmund Freud. Jika psikoanalisis Sigmund Freud menjelaskan tentang bagaimana kondisi kejiwaan seseorang maka psikoanalisis Lacan lebih menjelaskan tentang proses perkembangan kejiwaan seseorang. Teori psikoanalisis Jacques Lacan mencakup tiga pilar, antara lain Yang Nyata (the real), Yang Imajiner (the imaginary), Yang Simbolik (the symbolyc).

1. Yang nyata

Yang Nyata atau fase kebutuhan, berlangsung dari lahir hingga masa usia antara 6 dan 18 bulan, ketika gumpalan bayi mulai bisa membedakan antara tubuhnya dan segala sesuatu yang lainnya di dunia. (Bracher, 2009:xvi). Pada fase pra-odipal, Lacan mengatakan pada fase ini bayi belum bisa untuk mengenali dirinya sendiri dan batasan-batasan pada egonya. Bayi akan beranggapan bahwa dirinya menyatu dengan diri ibunya maupun pada diri yang lain. Pada fase yang nyata ini bayi dan ibu merupakan kesatuan. Menurut Lacan, Yang Nyata adalah tempat (suatu tempat psikis, bukan tempat fisikal) dimana terdapat penyatuan asal ini. Karena itu, tidak ada ketiadaan (absence), kehilangan, atau kekurangan; Yang Nyata adalah seluruh kepenuhan dan kelengkapan dimana tidak ada kebutuhan yang tidak dapat dipuaskan.

2. Imajiner

Pada fase imajiner atau yang biasa dikenal tahap cermin yaitu suatu fase dimana bayi merasa berkekurangan dan tidak semua kebutuhannya terpenuhi secara utuh. Hal tersebut menyebabkan subjek memiliki banyak keinginan serta kebutuhan dari liyan yang lain. Pada fase ini terdapat 3 hal penting yang terjadi di dalamnya. Yang pertama yaitu ketika bayi menyadari keterpisahan dengan sosok ibu. Hal ini tentu membuat bayi merasa berkekurangan, kehilangan, dan ingin menyatu kembali dengan ibu. Kedua, karena banyak dari kebutuhannya yang mulai tidak terpenuhi maka sang bayi harus memintanya. Namun pada fase ini bayi hanya bisa menangis karena bayi belum memiliki bahasa. Yang ketiga, yaitu mulai terjadinya proses identifikasi diri pada bayi. Lacan berpendapat bahwa tidak ada subjek kecuali dalam representasi dan bahwa tidak ada representasi yang dapat merangkum diri kita secara utuh dan saya juga tidak dapat melepaskan diri dari semua definisi yang ada. Cara kita menampilkan diri selalu menjadi subjek penafsiran orang lain. Di sisi lain, semua upaya totalitas orang lain, untuk memahami orang lain secara utuh, pasti akan mengalami kegagalan--tidak ada penggambaran yang adil bagi orang lain.

3. Simbolik

Konsep yang ketiga dari psikoanalisis Jacques Lacan yaitu tatanan simbolik. Pada fase inilah anak harus mengalami kastrasi yaitu tahap disaat anak harus berpisah dengan ibunya. Ibu dipandang sebagai liyan sebab ibu tidak lagi dilihat sebagai satu kesatuan pada diri sang anak. Kemunculan sang ayah semakin memperburuk keadaan yaitu dengan menyebabkan anak kehilangan objek hasratnya, yaitu ibu. Manusia yang telah memasuki fase yang simbolik akan terjebak dengan permainan bahasa. Semua keinginannya yang ingin terpenuhi harus disampaikan melalui bahasa. Sekali manusia memasuki fase ini maka semua kebutuhan organisnya berjalan melalui jaringan makna dan di transformasikan dalam cara tertentu yang tidak pernah terpuaskan. Lacan juga menegaskan bahwa subjek secara lingusitik tidak hanya dipaksa pada tahap prasadar tetapi juga pada tahap tidak sadar. Hasrat (desire) adalah dorongan yang muncul guna memuaskan kenikmatan yang mandiri. Hasrat tidak pernah sungguh-sungguh dikalahkan. Ia sekadar mengambil bentuk baru lewat penyingkapan fantasi.

Oleh sebab itu, menurut Faruk (2012:197) memahami karya sastra dalam perspektif Lacanian adalah sebuah usaha untuk menemukan kondisi ketidaksadaran yang dipenuhi rasa kurang dan kehilangan yang sekaligus menyertai hasrat untuk kepenuhan diri. Kondisi ketidaksadaran itu merupakan sesuatu yang sulit untuk diketahui selain melalui bahasa.

 

2.8 Kekurangan dan Kelebihan Teori Psikoanalisis
2.8.1        Kelebihan Teori Psikoanalisis

Teori psikoanalisis yang digunakan dalam menghadapi permasalahan seorang pasien tentu memiliki nilai positif dalam kaitannya dengan kelebihan dan kekurangan teori psikoanalisis dari teknik teknik yang digunakan. Berikut beberapa kelebihan dari teori psikoanalisis yang harus dipahami dengan baik diantaranya seperti :

a.     Membantu untuk menjadikan individu percaya akan kemampuan dirinya yang selama ini tidak disadari dengan baik. Dengan teknik dalam teori psikoanalisis, seseorang akan mampu menemukan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan masalah yang ada

b. Mampu menggabungkan teknik teknik dalam psikoterapi dengan teori psikologi kepribadian

c. Dapat memahami kehidupan psikologi seorang individu dan memahami lebih dalah mengenai sifat manusia

d. Membantu mengatasi kecemasan melalui analisa terhadap mimpi, resistensi, dan transferensi

e. Konselor dapat memiliki kerangka konseptual yang jelas dalam memahami tingkah laku dan mengetahui fungsi dari simptomatologi.

Teori psikoanalisis mengajarkan sangat pentingnya masa kanak kanak dalam perkembangan kepribadian seseorang. 

2.8.2        Kekurangan Teori Psikoanalisis

Seperti halnya dengan teori lainnya dalam psikologi, teori psikoanalisis yang cukup populer digunakan oleh para konselor juga memiliki nilai negatif yang harus dipahami dengan baik agar dapat mengatasinya. Berikuti beberapa contoh kekurangan yang dimiliki oleh teori psikoanalisis dalam penjelasan di bawah ini :

1.      Teknik dan penekanan yang dilakukan terkadang terlalu merendahkan martabat manusia meskipun tidak selalu disadari dengan baik

2. Terlalu menekankan pada masa lalu sehingga seolah-olah tanggung jawab individu menjadi berkurang meskipun maksudnya tidak demikian

3. Perilaku seseorang ditentukan oleh Energi psikis adalah teori yang maish meragukan dan kerap kali psikoanalisis meminimalkan rasional

4. Efisiensi waktu dan biaya yang kurang baik jika teori psikoanalisis di terapkan. Hal ini dikarenakan untuk mengali masa lalu dan membantu pasien menemukan kemampuan dirinya tidaklah cukup dengan hanya satu atau dua kali pertemuan saja melainkan lebih dari itu

5. Dapat menimbulkan kebosanan dan kelelahan pada pasien karena proses yang cukup panjang dan tidak segera menemukan keinginan yang diharapkan

BAB III

PENUTUP

3.1               Kesimpulan
3.1.1        Teori Psikoanalisis Menurut Gordon Allport

Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan dating, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak-mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah (Functional autonomy : kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda dengan alas an motivasi awalnya).

3.1.2 Teori Psikoanalisis Menurut Jacquen Lacan

Teori psikoanalisis Lacan menganggap alam bawah sadar manusia selalu dalam keadaan kurang, merasa ada yang hilang sehingga tumbuh hasrat dan usaha yang terus-menerus untuk menutupi kekurangan itu, menemukan kembali apa yang hilang, membuat manusia kembali lengkap, sempurna, dan utuh. 

3.2 Saran

Kami selaku penulis tentunya, masih banyak mengalami berbagai kesalahan baik dalam penulisan maupun pengkajian materi.karena itulah kami sebagai penulis juga masih dalam tahap pembelajaran, kurang lebihnya mohon maaf, dan kerendahan hati, kami harap pembaca memberikan kami saran dan masukan untuk kami memperbaiki kekeliruan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

http://waistar.blogspot.com/2017/11/makalah-teori-kepribadian-gordon-allport.html

https://mynewblogmatikah99.blogspot.com/2017/12/wacana-imajiner-1-biografi-singkat_3.html

https://dosenpsikologi.com/kelebihan-dan-kekurangan-teori-psikoanalisis

https://www.google.com/search?q=makalah+teori+psikoanalis+lacan+pdf&safe=strict&sxsrf=A


Potoutusan Group June 15, 2021 CB Blogger Indonesia

MAKALAH - TEORI PSIKOANALISIS MENURUT GORDON ALLPORT DAN JACQUES LACAN

Posted by Potoutusan Group on Tuesday, June 15, 2021


BAB I
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang

Kepribadian adalah organisasi yang di namik dalam system psikofisik individu yang menentukan penyesuaian nya yang unik dengan lingkungan nya. Suatu fenomena yang dinamik memiliki elemen psikologi dan fisiologis, yang berkembang dan berubah,serta memainkan peran aktif dalam fungsi individu. Dalam hal ini Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis Freud sebab menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan datang, bukan dimasa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak dan mengalir. Karena itulah dalam teori utama kepribadian Allport adalah motivasi yang mana memiliki fungsi untuk bergerak atau menggerakkan .

1.2 Rumusan Masalah

1.Biografi singkat Gordon Allport ?

2.Bagaimana Isi teori psikoanalisis menurut Gordon Allport ?

3.Bagaimana Prinsip Teori Gordon Allport ?

4.Bagaimana pendekatan Allport bagi teori kepribadian ?

5.Bagaimana struktur kepribadian dan motivasi ?

6.Bagaimana biografi singkat Jacques Lacan?

7.Bagaimana teori psikoanalisis menurut Lacan ?

8.Bagaimana kekurangan dan kelebihan Teori Psikoanalisis ?

1.3 Tujuan

1.Untuk mengetahui biografi Gordon Allport

2.Untuk mengetahui Isi teori psikoanalisis menurut Gordon Allport

3.Untuk mengetahui Prinsip Teori Gordon Allport

4.Untuk mengetahui pendekatan Allport bagi teori kepribadian

5.Untuk mengetahui struktur kepribadian dan motivasi

6.Untuk mengetahui biografi singkat Jacques Lacan

7.Untuk mengetahui teori psikoanalisis menurut Lacan

8.Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan Teori Psikoanalisis

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1   Biografi Gordon Allport

Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 di Montezuma, Indiana, anak keempat dan bungsu dari John E. Allport dan Nellie Wise Allport. Ayah Allport pernah melakukan sejumlah petualangan bisnis sebelum menjadi dokter kira-kira pada waktu Gordon lahir. Karena tidak memiliki kantor yang memadai dan fasilitas klinis, dr. Allport mengubah rumahnya menjadi sebuah rumah sakit kecil-kecilan. Baik pasien maupun perawat bias ditemukan di rumahnya, di mana atmosfer yang bersih dan steril dipertahankan dengan baik.

Floyd Allport, kakak laki-lakinya yang 7 tahun lebih tua, yang menjadi psikolog terkenal juga, melukiskan ibu mereka sebagai perempuan saleh yang sangat menekankan pentingnya agama (F.Allport, 1974). Karena sebelumnya pernah menjadi guru sekolah, dia mengajarkan Gordon kebajikan dari bahasa yang bersih dan hubungan yang tepat selain pentingnya pencarian jawaban-jawaban religius tertinggi. Allport muda mengembangkan ketertarikan awal terhadap persoalan-persoalan filosofis dan religius, dan memiliki fasilitas yang lebih banyak terhadap kata-kata daripada permainan. Dia menggambarkan dirinya “terisolasi” secara social untuk menunjukkan tingginya lingkaran aktivitasnya sendiri. Meskipun lulus dengan ranking kedua dari 100 siswa SMA-nya, Allport tidak menganggap dirinya pandai (Allport, 1967. Saat menerima gelar sarjananya pada 1919 dengan topic tentang filsafat dan ekonomi, dia masih tidak merasa pasti dengan karier ke depannya. Ketika mendapat tawaran untuk mengajar di Turki, dia melihatnya sebagai kesempatan untuk menyelidiki apakah dia akan menikmati tugas mengajar itu. Dia menghabiskan tahun akademis 1919 – 1920 di Eropa dengan mengajarkan bahasa Inggris dan sosiologi di Robert College di Istambul. Di Wina, Allport bertemu pertama kali dengan Sigmund Freud. Pertemuan dengan Freud ini sangat mempengaruhi pengembangan ide-ide Allport berikutnya tentang kepribadian. Dengan penuh keberanian, Allport yang berusia 22 tahun menulis kepada Freud sebuah pemberitahuan bahwa dia sedang berada di Wina dan meminta kesempatan bertemu dengan bapak psikoanalisis itu. Pada tahun 1925, Allport menikahi Ada Lufkin Gould, yang ditemuinya ketika masih menjadi mahasiswa pascasarjana. Allport memiliki seorang putra, Robert, yang menjadi dokter anak, dan karenanya menjadi penghubung antara dua generasi dokter, sebuah fakta yang tampaknya sangat menyenangkan hati ayahnya (Allport, 1967). Allport banyak menerima penghargaan sepanjang hidunya. Pada 9 Oktober 1967 Allport seorang perokok berat, dan meninggal karena kanker paru-paru.

 

2.2   Isi Teori Psikoanalisis Menurut Gordon Allport

Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan dating, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak-mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah (Functional autonomy: kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda dengan alas an motivasi awalnya).

Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam system psikofisik individu yang menentukan penyesuaiannya yang unik dalam lingkungannya. Suatu fenomena dinamik yang memiliki elemen psikologik dan fisiologik, yang berkembang dan berubah, yang memainkan peran aktif dalam berfungsinya individu. Definisi kepribadian ini memiliki 3 unsur pokok :

1. Istilah dynamic organization dipakai merangkum dua pengertian; kepribadian terus menerus berkembang dan berubah, dan di dalam diri individu ada pusat organisasi yang mewadahi semua komponen kepribadian menghubungkan satu dengan lainnya

2. Istilah psychophysical systems menyiratkan bahwa kepribadian bukan hanya konstruk hipotetik (yang dibuat oleh pengamat) tetapi merupakan fenomena nyata yang merangkum elemen mental dan neural, disatukan ke dalam unitas kepribadian

3. Istilah determine mempertegas kemabali bahwa kepribadian adalah sesuatu dan mengerjakan sesuatu, bukan sekedar konsep yang menjelaskan tingkah laku orang tetapi bagian dari individu yang berperan akif dalam tingkah laku orang itu.

    Hereditas memainkan peran penting dalam temperamen, sebagai bahan baku bersama-sama kecerdasan dan fisik membentuk kepribadian

 

2.3   Prinsip Teori Gordon Allport

Berikut ini adalah Beberapa prinsip yang telah dikemukakan oleh Gordon Allport dalam kepribadian manusia adalah :

      1. Prinsip Motivasi

Menurut Allport, Masalah motivasi adalah pusat belajar dengan psikologi kepribadian, (Pola dan Pertumbuhan dalam Kepribadian, hal 196)

      2. Prinsip Belajar

Kecenderungan umum yang menekankan belajar dan pekerjaan terapeutik, Allport menekankan belajar sebagai faktor pengembangan kepribadian. Dia menemukan bahwa belajar adalah sangat terlibat sebagai modus motivasi

      3. Prinsip Kekinian

Allport sangat yakin bahwa manusia hidup dan berpikir di masa sekarang dan bukan masa lalu. Motivasi selalu kontemporer. Individu bermaksud untuk menuju masa depan pada yang terbaik dijelaskan dengan perilaku di masa sekarang

       4. Prinsip Keunikan

Allport merasa sangat kuat tentang hal ini dan berdasarkan banyak karyanya pada aspek-aspek unik dari kepribadian setiap manusia. Keunikan setiap manusia adalah dasar dalam kerangka teoritisnya

      5.  Prinsip Ego atau Diri

Dalam istilah Allport's, ego dan / atau diri adalah kekuatan pemersatu atau damar wangi untuk sakit kebiasaan, sifat, sikap, perasaan, dan kecenderungan manusia

      6.      Prinsip Discontinuity Continuity

Allport Allport merasa bahwa ada kebingungan antara gejala dan proses. Di mana tampaknya ada sebuah kontinum, adalah sebuah kontinum gejala dan tidak proses. Allport hampir menyarankan diskontinuitas antara struktur motivasi anak dan dewasa, yang menciptakan dalam efek dua teori kepribadian.

Teori kepribadian untuk anak didasarkan pada pengurangan ketegangan, menghindari rasa sakit dan mencari kesenangan, dan model biologis. Dewasa kepribadian beroperasi dari matriks atau radix sifat diatur dan sangat terfokus. Orang dewas, maka, tidak lagi kekuasaannya berasal dari organik, sumber primitif tetapi dari sistem otonomi fungsional memotivasi. 

A. Sifat

Sifat umum adalah kategori untuk mengklasifikasikan bentuk-bentuk fungsional setara dengan perilaku dalam populasi umum.

Suatu sifat umum untuk batas tertentu mencerminkan kecenderungan tulus dan sebanding dalam kepribadian banyak orang karena sifat manusia umum dan budaya umum mengembangkan cara serupa menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka meskipun dengan derajat yang bervariasi lingkungan mereka meskipun dengan derajat yang bervariasi

B. Tren

Pertanyaan tentang tren dalam perilaku manusia agak identik dengan gaya hidup atau kecenderungan untuk bertindak, atau seperti Allport akhirnya berhasil keluar dengan kecenderungan pribadi setiap individu.

C. Temperamen

Temperamen merujuk pada fenomena karakteristik alam emosional individu, termasuk kerentanan untuk stimulasi emosional, kekuatan adat dan kecepatan respon, kualitas suasana yang berlaku, dan semua kekhususan fluktuasi. 

2.4   Pendekatan Allport Bagi Teori Kepribadian

Menurut Allport kepribadian adalah sesuatu yang terorganisasikan dan terpolakan. Definisi komprehensif Allport tentang kepribadian ini menunjukkan bahwa manusia adalah produk sekaligus proses yang memiliki sejumlah struktur yang berorganisasikan, sementara di waktu yang sama memiliki kemampuan untuk berubah. Ringkasnya, kepribadian bersifat fisik sekaligus psikologis mencakup perilaku yang tampak dan pikiran yang terungkap.

1.      Peran dari motivasi

Allport menekankan pentingnya motivasi yang di sadari. Penekanannya terhadap motivasi yang disadari ini bermula dari pertemuannya dengan Freud di Wina Jika Freud mengasumsikan sebuah pemaknaan bawah sadar yang melandasi cerita anak kecil, Allport cenderung menerima pernyataan diri apa pun adanya. Namun begitu, Allport (1961) tidak mengabaikan eksistensi atau bahkan pentingnya proses bawah sadar.

2.      Ciri pribadi yang sehat

Allport (1937) membuat hipotesis tentang sifat-sifat kepribadian yang dewasa. Beberapa asumsi umum di butuhkan agar kita bisa memahami konsepsi Allport tentang pribadi yang dewasa :

-          Pribadi yang dewasa secara psikologis dicirikan oleh sikap proaktif, yaitu tidak hanya bereaksi kepada stimuli eksternal, tetapi juga sanggup bertindak dengan sadar terhadap lingkungannya dengan cara-cara yang baru dan inovatif, sehingga lingkungan pun bereaksi kepada mereka juga.

-          Kepribadian yang dewasa tampaknya lebih termotivasikan oleh proses-proses sadar dari pada kepribadian yang terdistorsi, menjadikan mereka lebih fleksibel dan mandiri dari pada pribadi sehat yang masih terus di dominasi oleh motif-motif bawah sadar yang mncul dari pengalamanmasa kanak-kanak. Individu yang sehat secara psikologis adalah pribadi unik bukan karena tidak pernah berbuat kekeliruan dan kesalahan.

 Kriteria bagi kepribadian yang dewasa :

1.Perluasan konsep diri, pribadi yang dewasa terus berusaha mengidentifikasikan dan berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa di luar diri mereka

2.Pribadi yang dewasa dicirikan oleh “hubungan hangat dirinya dengan orang lain”, mereka memiliki kemampuan untuk mencintai orang lain dengan cara yang intim dan penuh kasih.

3. Rasa aman emosional atau penerimaan diri, individu yang dewasa menerima diri apa adanya dan memiliki apa yang Allport (1961) muatan emotif (emotional poise).

4. Pribadi yang sehat secara psikologi memiliki persepsi yang realistis tentang lingkungan sekitarnya.

5. Kedalaman wawasan dan humor, pribadi dewasa mengenal dirinya sehingga tidak perlu melimpahkan kesalahan dan kelemahan mereka kepada orang lain

6. Kedewasaan adalah memiliki filsafat hidup yang menyatukan, pribadi yang sehat memiliki konsep yang jelas tentang tujuan hidup.

2.5   Struktur Kepribadian
Struktur Kepribadian merujuk pada komponen-komponen dasar atau element-elementnya.

1.    Disposisi Personal
Allport (1961) mendefinisikan disposisi personal sebagai “Struktur Neuropsikis umum (khas bagi individu) yang mempunyai kapasitas untuk memberikan respon terhadap banyak stimulus yang berfungsi ekuivalen, serta untuk memulai dan mengarahkan bentuk prilaku adaptif dan ekspresif yang konsisten (setara, hlm 373 ratusan disposisi personal.

2. Tingkat Disposisi Personal
Allport (1961) menyebut disposisi personal ini sebagai disposisi pokok. Disposisi ini sangat jelas terlihat sehingga tidak dapat disembunyikan; hampir setiap tindakan dalam hidup seseorang berbuat disekitar disposisi pokok.

3. Disposisi Motivasi dan Ekspresif
Allport (1961) merujuk pada disposisi personal yang dialami tidak terlalu kuat sebagai disposisi ekspresif walaupun disposisi tersebut juga mempunyai kekuatan motivasi. Disposisi Ekspresif mengarah tindakan, disposisi motivasi memunculkan tindakan. Contohnya dari disposisi ekspresif adalah penampilan seseorang yang rapi dan sempurna.

Tidak seperti Maslow yang memberikan batasan yang jelas antara perilaku coping dan ekspresif, Allport tidak melihat perbedaan yang jelas antara disposisi motivasi dan disposisi ekspresif. Walaupun beberapa disposisi merupakan disposisi ekspresif, ternyata yang lainnya termasuk disposisi motivasi karena berdasarkan pada kebutuhan yang terasa sangat kuat. Sebagai contoh, kesopanan merupakan disposisi ekspresif, sementara makan cenderung pada disposisi motivasi. Bagaimana seseorang makan (gaya mereka), sebagian bergantung pada tingkat kelaparan mereka, serta kekuatan dari disposisi ekspresif mereka. Seseorang yang biasanya sopan, namun ketika sangat lapar, dapat mengesampingkan tata krama saat makan sendirian. Akan tetapi, jika kehadiran orang lain dan disposisi kesopanan cukup kuat , maka orang tersebut akan makan dengan menggunakan etika dan kesopanan walaupun sedang kelaparan.

4. Proprium
Allport mengunakan istilah proprium untuk merujuk perilaku dan karakteristik yang dianggap manusia sebagai sesuatu yang penting, sentral dan hangat dalam kehidupan mereka. Perilaku yang tidak bersifat proprium meliputi :

a.      Dorongan dan kebutuhan dasar yang biasanya dapat dipenuhi dan terpuaskan tanpa banyak kesulitan

b. Kebiasaan-kebiasaan umum, seperti menggunakan pakaian, mengucapkan “halo” pada orang lain, dan menyetir pada bagian yang benar dari jalan tersebut, serta

c. Perilaku sehari-hari, seperti merokok atau mengosok gigi, yang dilakukan secara otomatis dan tidak krusial dalam pembentukan rasa diri seseorang.

2.6  Biografi Jacquen Lacan

Jacques Lacan lahir di Prancis pada 13 April 1901 dari orang tua bernama Alfred dan Emilee Baudry Lacan, pasangan dari kelas borjuis.Lacan dididik secara Yesuit dan bersekolah di sekolah bergengsi, Kolese Stanislas, di Paris.Setelah menyelesaikan kuliahnya di bidang farmasi, ia belajar di bawah bimbingan Gaetan Gatian de Clerambault dalam bidang Psikiatri, khusunya mental automatism yang di kemudian hari disebut oleh Lacan sebagai satu-satunya pakar psikiatri.Pada tahun 1928-1929, Lacan belajar di Infirmerie Speciale pres de la Prefercture de Police dan menerima gelar diploma dalam bidang medis, seletah ia bekerja di Rumah Sakit Henri Rouselle dari 1929-1931.Kemudian pada tahun 1932, setelah dua tahun di klinik Santa Anna, Lacan menerima gelar doktoral dalam bidang psikiatri.Tesisnya berjudul De la psychose paranoïaque dans ses rapports aves la personalité.Pada tahun 1933 Lacan menerbitkan sebuah artikel dalam jurnal surealisme Le minotaure, bahkan ia menerbitkan sebuah puisi yang benar-benar bergaya surealis dan imaginer.

Pada tahun 1934, Lacan menjadi anggota dari La Société Psychoanalytique de Paris ( SPP ), dan memulai analisis selama pecah perang. Selama pendudukan Nazi di Prancis, Lacan menghentikan semua kegiatan profesional resmi sebagai protes terhadap orang-orang yang disebut "musuh-musuh umat manusia". Setelah perang, ia bergabung dengan SPP, dan setelah perang selesai, ia bangkit menjadi seorang tokoh terkenal dan kontroversial di masyarakat psikoanalitis internasional, hingga akhirnya dilarang pada tahun 1962 dari Asosiasi Internasional untuk psikoanalitik pandangan ortodoksnya pada panggilan dan praktik psikoanalisis.Namun karier Lacan baik sebagai akademisi dan praktisi tidak berakhir dengan ekskomunikasi ini. Pada tahun 1963, ia mendirikan L' École de Paris Freudienne ( EFP ), sebuah sekolah yang ditujukan untuk pelatihan analis dan berlatih psikoanalisis menurut ketentuan para pengikut Lacan (Lacanian).Pada tahun 1980, setelah seorang diri membubarkan EFP, ia kemudian bergabung dengan La Cause Freudienne dan mengatakan: "Terserah Anda, jika memang ingin, jadilah seorang Lacanian, tetapi saya tetap “Freudian”. Lacan meninggal di Paris pada tanggal 9 September 1981.

 

2.7   Teori Psikoanalisis Menurut Lacan

Teori psikoanalisis Lacan menganggap alam bawah sadar manusia selalu dalam keadaan kurang, merasa ada yang hilang sehingga tumbuh hasrat dan usaha yang terus-menerus untuk menutupi kekurangan itu, menemukan kembali apa yang hilang, membuat manusia kembali lengkap, sempurna, utuh, menemukan .

Selain itu, Lacan (dalam Miller, 2006:25) membahas hasrat dalam kaitannya dengan dua elemen korelatif lainnya, yaitu kebutuhan (need) dan tuntutan (demand). Kebutuhan dipahami sebagai kebutuhan biologis murni manusia, sedangkan tuntutan dipahami sebagai ujaran. Kebutuhan biologis selalu mungkin untuk dipuaskan, sedangkan tuntutan tidaklah mungkin untuk terpenuhi atau terpuaskan, karena tuntutan pada dasarnya adalah tuntutan akan cinta. Dalam hubungan anak dan ibu selalu terjadi tuntutan akan cinta dari sang ibu yang menjamin terpenuhinya kebutuhan sang anak seperti makan, minum, keamanan, dan lainnya. Tuntutan akan cinta dari sang ibu inilah yang tidak mungkin untuk dapat terpenuhi atau terpuaskan. Peralihan dari kebutuhan menjadi tuntutan terjadi ketika sang anak menyadari keterpisahannya dengan sang ibu secara radikal. Sang anak mulai menyadari bahwa dirinya tidaklah menyatu dengan sang ibu sebagai objek pemuas kebutuhannya, dan kondisi ini diperparah dengan adanya sang ayah, sehingga membuat sang anak merasa kehilangan, kekurangan, dan ingin menyatu kembali dengan ibu. Kehilangan dan kekurangan inilah yang menyertai (atau menghantui) sepanjang hidupnya sehingga melahirkan hasrat.

Teori psikoanalisis Jacques Lacan merupakan pengembangan dari teori psikoanalisis milik Sigmund Freud. Jika psikoanalisis Sigmund Freud menjelaskan tentang bagaimana kondisi kejiwaan seseorang maka psikoanalisis Lacan lebih menjelaskan tentang proses perkembangan kejiwaan seseorang. Teori psikoanalisis Jacques Lacan mencakup tiga pilar, antara lain Yang Nyata (the real), Yang Imajiner (the imaginary), Yang Simbolik (the symbolyc).

1. Yang nyata

Yang Nyata atau fase kebutuhan, berlangsung dari lahir hingga masa usia antara 6 dan 18 bulan, ketika gumpalan bayi mulai bisa membedakan antara tubuhnya dan segala sesuatu yang lainnya di dunia. (Bracher, 2009:xvi). Pada fase pra-odipal, Lacan mengatakan pada fase ini bayi belum bisa untuk mengenali dirinya sendiri dan batasan-batasan pada egonya. Bayi akan beranggapan bahwa dirinya menyatu dengan diri ibunya maupun pada diri yang lain. Pada fase yang nyata ini bayi dan ibu merupakan kesatuan. Menurut Lacan, Yang Nyata adalah tempat (suatu tempat psikis, bukan tempat fisikal) dimana terdapat penyatuan asal ini. Karena itu, tidak ada ketiadaan (absence), kehilangan, atau kekurangan; Yang Nyata adalah seluruh kepenuhan dan kelengkapan dimana tidak ada kebutuhan yang tidak dapat dipuaskan.

2. Imajiner

Pada fase imajiner atau yang biasa dikenal tahap cermin yaitu suatu fase dimana bayi merasa berkekurangan dan tidak semua kebutuhannya terpenuhi secara utuh. Hal tersebut menyebabkan subjek memiliki banyak keinginan serta kebutuhan dari liyan yang lain. Pada fase ini terdapat 3 hal penting yang terjadi di dalamnya. Yang pertama yaitu ketika bayi menyadari keterpisahan dengan sosok ibu. Hal ini tentu membuat bayi merasa berkekurangan, kehilangan, dan ingin menyatu kembali dengan ibu. Kedua, karena banyak dari kebutuhannya yang mulai tidak terpenuhi maka sang bayi harus memintanya. Namun pada fase ini bayi hanya bisa menangis karena bayi belum memiliki bahasa. Yang ketiga, yaitu mulai terjadinya proses identifikasi diri pada bayi. Lacan berpendapat bahwa tidak ada subjek kecuali dalam representasi dan bahwa tidak ada representasi yang dapat merangkum diri kita secara utuh dan saya juga tidak dapat melepaskan diri dari semua definisi yang ada. Cara kita menampilkan diri selalu menjadi subjek penafsiran orang lain. Di sisi lain, semua upaya totalitas orang lain, untuk memahami orang lain secara utuh, pasti akan mengalami kegagalan--tidak ada penggambaran yang adil bagi orang lain.

3. Simbolik

Konsep yang ketiga dari psikoanalisis Jacques Lacan yaitu tatanan simbolik. Pada fase inilah anak harus mengalami kastrasi yaitu tahap disaat anak harus berpisah dengan ibunya. Ibu dipandang sebagai liyan sebab ibu tidak lagi dilihat sebagai satu kesatuan pada diri sang anak. Kemunculan sang ayah semakin memperburuk keadaan yaitu dengan menyebabkan anak kehilangan objek hasratnya, yaitu ibu. Manusia yang telah memasuki fase yang simbolik akan terjebak dengan permainan bahasa. Semua keinginannya yang ingin terpenuhi harus disampaikan melalui bahasa. Sekali manusia memasuki fase ini maka semua kebutuhan organisnya berjalan melalui jaringan makna dan di transformasikan dalam cara tertentu yang tidak pernah terpuaskan. Lacan juga menegaskan bahwa subjek secara lingusitik tidak hanya dipaksa pada tahap prasadar tetapi juga pada tahap tidak sadar. Hasrat (desire) adalah dorongan yang muncul guna memuaskan kenikmatan yang mandiri. Hasrat tidak pernah sungguh-sungguh dikalahkan. Ia sekadar mengambil bentuk baru lewat penyingkapan fantasi.

Oleh sebab itu, menurut Faruk (2012:197) memahami karya sastra dalam perspektif Lacanian adalah sebuah usaha untuk menemukan kondisi ketidaksadaran yang dipenuhi rasa kurang dan kehilangan yang sekaligus menyertai hasrat untuk kepenuhan diri. Kondisi ketidaksadaran itu merupakan sesuatu yang sulit untuk diketahui selain melalui bahasa.

 

2.8 Kekurangan dan Kelebihan Teori Psikoanalisis
2.8.1        Kelebihan Teori Psikoanalisis

Teori psikoanalisis yang digunakan dalam menghadapi permasalahan seorang pasien tentu memiliki nilai positif dalam kaitannya dengan kelebihan dan kekurangan teori psikoanalisis dari teknik teknik yang digunakan. Berikut beberapa kelebihan dari teori psikoanalisis yang harus dipahami dengan baik diantaranya seperti :

a.     Membantu untuk menjadikan individu percaya akan kemampuan dirinya yang selama ini tidak disadari dengan baik. Dengan teknik dalam teori psikoanalisis, seseorang akan mampu menemukan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan masalah yang ada

b. Mampu menggabungkan teknik teknik dalam psikoterapi dengan teori psikologi kepribadian

c. Dapat memahami kehidupan psikologi seorang individu dan memahami lebih dalah mengenai sifat manusia

d. Membantu mengatasi kecemasan melalui analisa terhadap mimpi, resistensi, dan transferensi

e. Konselor dapat memiliki kerangka konseptual yang jelas dalam memahami tingkah laku dan mengetahui fungsi dari simptomatologi.

Teori psikoanalisis mengajarkan sangat pentingnya masa kanak kanak dalam perkembangan kepribadian seseorang. 

2.8.2        Kekurangan Teori Psikoanalisis

Seperti halnya dengan teori lainnya dalam psikologi, teori psikoanalisis yang cukup populer digunakan oleh para konselor juga memiliki nilai negatif yang harus dipahami dengan baik agar dapat mengatasinya. Berikuti beberapa contoh kekurangan yang dimiliki oleh teori psikoanalisis dalam penjelasan di bawah ini :

1.      Teknik dan penekanan yang dilakukan terkadang terlalu merendahkan martabat manusia meskipun tidak selalu disadari dengan baik

2. Terlalu menekankan pada masa lalu sehingga seolah-olah tanggung jawab individu menjadi berkurang meskipun maksudnya tidak demikian

3. Perilaku seseorang ditentukan oleh Energi psikis adalah teori yang maish meragukan dan kerap kali psikoanalisis meminimalkan rasional

4. Efisiensi waktu dan biaya yang kurang baik jika teori psikoanalisis di terapkan. Hal ini dikarenakan untuk mengali masa lalu dan membantu pasien menemukan kemampuan dirinya tidaklah cukup dengan hanya satu atau dua kali pertemuan saja melainkan lebih dari itu

5. Dapat menimbulkan kebosanan dan kelelahan pada pasien karena proses yang cukup panjang dan tidak segera menemukan keinginan yang diharapkan

BAB III

PENUTUP

3.1               Kesimpulan
3.1.1        Teori Psikoanalisis Menurut Gordon Allport

Allport tidak setuju dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Menurutnya manusia normal adalah makhluk yang rasional yang diatur terutama oleh tujuan kesadarannya yang berakar di masa kini dan masa yang akan dating, bukan di masa lalu. Prinsip dasar tingkah laku adalah terus menerus bergerak-mengalir. Karena itu konsep utama teori kepribadiannya menyangkut motivasi, yang membuat orang bergerak. Arus aktivitas itu memiliki unsur yang tetap (trait) dan unsur yang berubah-ubah (Functional autonomy : kecenderungan tingkah laku untuk berlanjut oleh alasan yang berbeda dengan alas an motivasi awalnya).

3.1.2 Teori Psikoanalisis Menurut Jacquen Lacan

Teori psikoanalisis Lacan menganggap alam bawah sadar manusia selalu dalam keadaan kurang, merasa ada yang hilang sehingga tumbuh hasrat dan usaha yang terus-menerus untuk menutupi kekurangan itu, menemukan kembali apa yang hilang, membuat manusia kembali lengkap, sempurna, dan utuh. 

3.2 Saran

Kami selaku penulis tentunya, masih banyak mengalami berbagai kesalahan baik dalam penulisan maupun pengkajian materi.karena itulah kami sebagai penulis juga masih dalam tahap pembelajaran, kurang lebihnya mohon maaf, dan kerendahan hati, kami harap pembaca memberikan kami saran dan masukan untuk kami memperbaiki kekeliruan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

http://waistar.blogspot.com/2017/11/makalah-teori-kepribadian-gordon-allport.html

https://mynewblogmatikah99.blogspot.com/2017/12/wacana-imajiner-1-biografi-singkat_3.html

https://dosenpsikologi.com/kelebihan-dan-kekurangan-teori-psikoanalisis

https://www.google.com/search?q=makalah+teori+psikoanalis+lacan+pdf&safe=strict&sxsrf=A


No comments :

Post a Comment

Subscribe to: Post Comments ( Atom )

Total Pageviews

Recent Posts

Popular Posts

  • Download Template Undangan Gratis Video dan Cetak (Format PPT dan PSD)
  • Modul 4 - Pelatihan Photoshop
  • Makalah Anabolisme Lipid
  • Termudah! 2 Cara Cek Spesifikasi Laptop/Komputer
  • Chord Guitar Amigdala - Kukira Kau Rumah
Powered by Blogger.

Report Abuse

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Popular Posts

  • Chord Gitar dan Lirik Enau - Negara Lucu
    Capo : 2 [verse] C G C Sudut pandangku tentang mereka F G C Yang banyak tanya tanp...
  • Chord Gitar dan Lirik Chrisye - Damai Bersamamu
    Intro : C G F G C G Am G F C C                      G                      C Aku Termenung Di Bawah Mentari F                        ...
  • Chord Gitar dan Lirik Lagu Enau - Krisis Solusi
    Intro : Bm [Verse 1]   Bm    E Lampu sen kiri belok kekanan     F#m Siapa yang pernah melakukannya   Bm    E Dikasi halal mau ...
  • Chord Gitar dan Lirik Enau - Warung Kopi
    Intro : Am D G Bm Fm Am D         G                    C# Maju kena mundur kena               Am               D zaman banyak ken...
  • Makalah Anabolisme
    BAB I PENDAHULUAN   A.       Latar Belakang Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di...
  • Chord Gitar dan Lirik Enau - Tanpa Koma
    Intro : Em - C - G 2x Verse I        Am Tanpa koma ku dibully       D      G Caci maki ku konsumsi        Am Fisik tolak ukur mer...
  • Makalah Makanan, Kesehatan, Penyakit Dan Pencegahannya
    BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Makanan adalah kebutuhan sehari-hari bagi manusia, Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup ki...
Terimakasih Telah Berkunjung Ke Blog Kami :)

Loading...

Copyright © Tampat Balajar. All rights reserved