Saturday, August 7, 2021
1.1
Latar Belakang
Teori belajar
merupakan gabungan prinsip yang saling berhubungan dan penjelasan atas sejumlah
fakta serta penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Penggunaan teori
belajar dengan langkah-langkah pengembangan yang benar dan pilihan materi
pelajaran serta penggunaan unsur desain pesan yang baik dapat memberikan
kemudahan kepada siswa dalam memahami sesuatu yang dipelajari. Selain itu,
suasana belajar akan terasa lebih santai dan menyenangkan. Proses belajar pada
hakikatnya adalah kegiatan mental yang tidak tampak. Artinya, proses perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar tidak dapat disaksikan
dengan jelas, tetapi dapat dilihat dari gejala-gejala perubahal perilaku. Teori
belajar yang menekankan terhadap perubahan perilaku siswa adalah teori belajar
behavioristik. Sedangkan Teori Kognitif adalah teori yang mengatakan bahwa
belajar merupakan suatu proses perubahan persepsi dan pemahaman yang dapat
diukur dan diamati. Sebagai sebuah aliran dalam psikologi, aliran ini boleh
dikatakan relatif masih muda, bahkan beberapa ahlinya masih hidup dan
terus-menerus mengeluarkan konsep yang relevan dengan bidang pengkajian
psikologi, yang sangat menekankan pentingnya kesadaran, aktualisasi diri, dan
hal-hal yang bersifat positif tentang manusia. Dalam tulisan ini akan dijelaskan mulai dari tokohtokoh
penting dalam aliran humanistik dan teorinya yang relevan dengan psikologi
pendidikan, dan diakhiri dengan aplikasi psikologi humanistik dalam dunia
pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Teori
Behaviosme ?
2. Apa
pengertian Teori
Kognitif ?
3. Apa
pengertian Teori
Humanistik?
4. Bagaiamana
Hubungan Psikilogi dengan ketiga teori
tersebut ?
5. Mengapa
Psikologi penting bagi guru disekolah ?
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ketiga
teori (Behaviorisme, kognitif, dan humanistic)
2. Dapat mengetahui Hubungan Psikilogi dengan ketiga teori tersebut
3. Dapat memahami pentingnya
psikologi bagi guru disekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Teori Behaviorisme
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang
mempelajari tingkah laku manusia.Menurut Desmita (2009:44) teori belajar
behavioristik merupakan teori belajar memahami tingkah laku manusia yang menggunakan
pendekatan objektif, mekanistik, dan materialistik, sehingga perubahan tingkah
laku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui upaya pengkondisian. Dengan
kata lain, mempelajari tingkah laku seseorang seharusnya dilakukan melalui
pengujian dan pengamatan atas tingkah laku yang terlihat, bukan dengan
mengamati kegiatan bagian-bagian dalam tubuh. Teori ini mengutamakan
pengamatan, sebab
pengamatan merupakan suatu hal penting untuk melihat
terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respons (Slavin, 2000).Seseorang dianggap
telah belajar apabila dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori
ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respons. Stimulus adalah sesuatu yang diberikan
guru kepada siswa, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan siswa
terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara
stimulus dan respons tidak penting untukdiperhatikan karena tidak dapat diamati
dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respons, oleh
karenaitu ,apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa
(respons) harus dapat diamati dan diukur (Putrayasa, 2013:42).
Teori behavioristik menekankan pada kajian ilmiah
mengenai berbagai respon perilaku yang dapat diamati dan penentu lingkungannya.
Dengan kata lain, perilaku memusatkan pada interaksi dengan lingkungannya yang
dapat dilihat dan diukur. Prinsip-prinsip perilaku diterapkan secara luas untuk
membantu orang-orang mengubah perilakunya ke arah yang lebih
baik (King, 2010:15).Teori belajar behavioristik
adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat
dari interaksi antara stimulus dan respon.Teori belajar behavioristik berpengaruh
terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan
aliran behavioristik.Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar.
B. Pengertian Teori Kognitif
Teori Kognitif adalah teori yang mengatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan persepsi dan pemahaman yang dapat
diukur dan diamati. Model ini lebih berorientasi pada studi bagaimana siswa
belajar berfikir. Konstruktivisme adalah suatu pendapat yang menyatakan
bahwa perkembangan kognitif merupakan
suatu proses pembelajar secara aktif membangun sistem arti dan pemahaman
terhadap realita melalui pengamatan dan interaksi mereka. Konstruktivisme
menurut Piaget (1971) adalah sistem penjelasan tentang bagaimana siswa sebagai
individu beradaptasi dan memperbaiki pengetahuan.
C. Pengertian Teori Humanistik
Teori adalah
suatu pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan yang didukung oleh
data dan argumentasi. Secara garis besar
teori humanistik ini adalah sebuah teori belajar yang mengutamakan pada proses
belajar bukan pada hasil belajar. Teori ini mengemban konsep untuk memanusiakan
manusia sehingga manusia (siswa) mampu memahami diri dan lingkungannya. Agus
Suprijono menguraikan bahwa teori merupakan perangkat prinsip-prinsip yang
terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan. Teori
dikatakan sebagai hubungan kausalitas dari proposisi-proposisi. Ibarat
bangunan, teori tersusun secara kausalitas atas fakta-fakta, variabel/konsep,
dan proposisi.
Teori Humanistik
ini bermula pada ilmu psikologi yang amat mirip dengan teori kepribadian.
Sehingga dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka teori ini
diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran formal maupun
non formaldan cenderung mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam dunia pendidikan.
Teori ini memberikan suatu pencerahan khususnya dalam bidang pendidikan bahwa
setiap pendidikan haruslah berparadigma. Humanistik yakni, praktik pendidikan
yang memandang manusia sebagai satu kesatuan yang integralistik, harus
ditegakkan, danpandangan dasar demikian diharapkan dapat mewarnai
segenapkomponen sistematik kependidikan dimanapun serta apapun jenisnya.Belajar
merupakan suatu proses yang ditempuh manusia untuk memperoleh pengetahuan,
yakni dari tidak tahu hingga menjadi tahu. Belajar adalah suatu perubahan pada
diri individu yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar terjadi dengan banyak
cara, terkadang dengan disengaja, seperti ketika siswa memperoleh informasi
yang disampaikan oleh guru di kelas, atau ketika sedang berperilaku sehari-hari.
Winkel mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikisyang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai
sikap. Belajar merupakan suatu aktivitas psikis yang dilakukan oleh seseorang
sehingga terjadi perubahan pola pikir dan perilaku yang diakibatkan oleh
belajar tersebut. Belajar juga dapat diartikan sebagaikegiatan yang dapat
mengubah struktur pengetahuan lama hingga terbentuk struktur pengetahuan baru.
D.
Hubungan Psikilogi Teori
Behaviorisme, Kognitif, Humanistik
Karena
teori belajar beharioristik, kognitif, humanistik memiliki tujuan yang sama
yaitu sebuah perubahan sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik yang diperoleh
melalui proses belajar dan pembelajaran itu sendiri. Namun yang membedakan
adalah cara pandang terhadap apa dan bagaimana tujuan pembelajaran dapat
dicapai.
E. Teori Belajar Sebagai Dasar Teknologi
Pembelajaran
Studi yang mempelajari tingkah laku individu ada pada psikologi.
Oleh sebab itu, teknologi pembelajaran sebagai upaya membantu siswa dalam
mencapai tujuan- tujuan pendidikan dan pengajaran di dasari atas psikologi.
Teknologi Pembelajaran pada hakikatnya adalah teori pengajaran seperti halnya
teori kurikulum, teori administrasi pendidikan, teori bimbingan dan penyuluhan,
teori penilaian, dan lain-lain. Itulah sebabnya diantara landasan teknologi
pembelajaran adalah psikologi belajar atau teori-teori belajar.
Teknologi Pembelajaran sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran tidak biasa melepaskan diri
dari kaidah dan hukum-hukum tentang terjadinya perubahan tingkah laku individu
(teori belajar). Teknologi Pembelajaran diciptakan dan diusahakan berdasarkan
teori-teori belajar. Oleh sebab itu, teori pengajaran, termasuk teknologi
pembelajaran, bersumber dari teori belajar. Teori pengajaran berusaha mencari
jawaban atas bagaimana membantu siswa agar siswa berubah tingkah lakunya,
sedangkan teori belajar berusaha mencari jawaban atas mengapa terjadi perubahan
tingkah laku individu.
F.
Pentingnya Psikologi
Bagi Guru di Sekolah
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang
mendalami kejiwaan manusia. Bagi seorang guru, memahami psikologi pendidikan
adalah suatu keharusan karena berkaitan langsung dengan proses perkembangan
jiwa peserta didiknya. Salah satau indikator seseorang guru dikatakan
profesional jika ia dapat memahami kondisi siswanya baik secara pisik terlebih
secara mental. eperti yang dijelaskan di atas bahwa psikologi pendidikan wajib
dipahami oleh setiap guru, maka perlu penjelasan lebih rinci tentang alas an
mengapa guru harus memahami psikologi pendidikan. Berikut dijelaskan beberapa
alas an seorang guru harus memahami psikologi pendidikan dan merupakan suatu
hal yang sanngat penting baginya.
1.
Untuk Memahami Keadaan
Siwanya
Seperti
diketahui bersama bahwa seorang guru berinteraksi dengan siswanya setiap hari
dengan latar belakang yang berbeda. Latar belakang siswa tersebut merupakan
faktor yang membentuk kepribadian mereka masing-masing. Dengan memahami
psikologi pendidikan, seorang guru akan memahami keadaan dan kebutuhan siswanya
masing-masing. Dengan demikian, guru dapat menentukan pendekatan psikologi yang
sesuai dengan setiap siswanya.
2.
Untuk Menciptakan
Kondisi Belajar yang Kondusif
Salah
satu alasan pentingnya psikologi pendidikan bagi seorang guru adalah
terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan selama proses pembelajran
berlangsung baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Psikologi pendidikan akan
memberikan gambaran terkait karakter masing-masing siswa sehingga guru dalam
melakukan proses pembelajaran akan mampu menjalin hubungan emosional yang erat
baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Dengan kondidi
emosional yang terjalin erat dan harmonis tersebut akan menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan.
3.
Untuk Menentukan
Strategi Pembelajaran
Menentukan
stategi pembelajaran salah satu faktornya adalah kondisi peserta didik.
Psikolgi pendidikan sebagai ilmu tentantang kejiwaan manusia akan membantu guru
dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kondisi
siswanya pada saat itu. Hal tersebut penting karena strategi pembelajaran yang
diterapakan dalam pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam
meyerap materi pembelajaran yang diajarkan.
4.
Memudahkan Membimbing
Siswa
Selain
sebagai seorang pendidik dan pengajar, seorang guru juga adalah model dan
pembimbing bagi siswanya. Seorang guru harus mampu memberikan pandangan yang
akan memotivasi siswanya menyelesaikan perseolan yang dihadapi. Psikologi
pendidikan sangat berperan penting untuk memainkan ritme gerakan mental siswa
agar arahan dan bimbingan guru bisa ia terima.
5.
Untuk Menentukan
Pendekatan yang Cocok Dengan Siswa
Sebagai
seorang guru, ia harus bisa mengukur dan menganalisa tingkat perkembangan
siswany baik secara kognitif maupun secara afektif atau sikap. Psikologi
pendidikan akan memberikan gambaran kepada guru terkait perkembangan siswa
tersebut. Dengan memahami perkembangan siswa, guru akan mudah menentukan
treatmen atau pendekan yang cocok dengan masing-masing siswa.
Demikian penjelasan tentang pentingnya
psikologi pendidikan bagi guru. Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang
guru dapat dikatakan profesional dalam profesinya sebagai seorang pendidik.
Pentingnya profesionalisme guru dalam pendidikan adalah kunci utama
keberhasilan suatu pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori belajar
behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku manusia.Menurut
Desmita (2009:44) teori belajar behavioristik merupakan teori belajar memahami
tingkah laku manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik, dan
materialistik, sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat
dilakukan melalui upaya pengkondisian. Teori Kognitif adalah teori yang mengatakan
bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan persepsi dan
pemahaman yang dapat diukur dan diamati. Model ini lebih berorientasi pada
studi bagaimana siswa belajar berfikir. Teori humanistik adalah sebuah teori belajar yang mengutamakan
pada proses belajar bukan pada hasil belajar. Teori ini mengemban konsep untuk
memanusiakan manusia sehingga manusia (siswa) mampu memahami diri dan
lingkungannya.
Hubungan Psikilogi Teori
Behaviorisme, Kognitif, Humanistik yakni karena teori belajar
beharioristik, kognitif, humanistik memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah
perubahan sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik yang diperoleh melalui
proses belajar dan pembelajaran itu sendiri. Namun yang membedakan adalah cara
pandang terhadap apa dan bagaimana tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Teknologi Pembelajaran sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran tidak biasa melepaskan diri
dari kaidah dan hukum-hukum tentang terjadinya perubahan tingkah laku individu
(teori belajar). Teknologi Pembelajaran diciptakan dan diusahakan berdasarkan
teori-teori belajar. Oleh sebab itu, teori pengajaran, termasuk teknologi
pembelajaran, bersumber dari teori belajar. Teori pengajaran berusaha mencari
jawaban atas bagaimana membantu siswa agar siswa berubah tingkah lakunya,
sedangkan teori belajar berusaha mencari jawaban atas mengapa terjadi perubahan
tingkah laku individu.
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mendalami kejiwaan manusia. Bagi seorang guru, memahami psikologi pendidikan adalah suatu keharusan karena berkaitan langsung dengan proses perkembangan jiwa peserta didiknya. Salah satau indikator seseorang guru dikatakan profesional jika ia dapat memahami kondisi siswanya baik secara pisik terlebih secara mental. eperti yang dijelaskan di atas bahwa psikologi pendidikan wajib dipahami oleh setiap guru, maka perlu penjelasan lebih rinci tentang alas an mengapa guru harus memahami psikologi pendidikan.
Potoutusan Group August 07, 2021 CB Blogger Indonesia
MAKALAH - HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN TEORI BELAJAR (BEHAVIOSRISME, KOGNITIF & HUMANISTIK) SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TEKNOLOGI DAN PENTINGNYA PSIKOLOGI BAGI GURU
1.1
Latar Belakang
Teori belajar
merupakan gabungan prinsip yang saling berhubungan dan penjelasan atas sejumlah
fakta serta penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Penggunaan teori
belajar dengan langkah-langkah pengembangan yang benar dan pilihan materi
pelajaran serta penggunaan unsur desain pesan yang baik dapat memberikan
kemudahan kepada siswa dalam memahami sesuatu yang dipelajari. Selain itu,
suasana belajar akan terasa lebih santai dan menyenangkan. Proses belajar pada
hakikatnya adalah kegiatan mental yang tidak tampak. Artinya, proses perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar tidak dapat disaksikan
dengan jelas, tetapi dapat dilihat dari gejala-gejala perubahal perilaku. Teori
belajar yang menekankan terhadap perubahan perilaku siswa adalah teori belajar
behavioristik. Sedangkan Teori Kognitif adalah teori yang mengatakan bahwa
belajar merupakan suatu proses perubahan persepsi dan pemahaman yang dapat
diukur dan diamati. Sebagai sebuah aliran dalam psikologi, aliran ini boleh
dikatakan relatif masih muda, bahkan beberapa ahlinya masih hidup dan
terus-menerus mengeluarkan konsep yang relevan dengan bidang pengkajian
psikologi, yang sangat menekankan pentingnya kesadaran, aktualisasi diri, dan
hal-hal yang bersifat positif tentang manusia. Dalam tulisan ini akan dijelaskan mulai dari tokohtokoh
penting dalam aliran humanistik dan teorinya yang relevan dengan psikologi
pendidikan, dan diakhiri dengan aplikasi psikologi humanistik dalam dunia
pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Teori
Behaviosme ?
2. Apa
pengertian Teori
Kognitif ?
3. Apa
pengertian Teori
Humanistik?
4. Bagaiamana
Hubungan Psikilogi dengan ketiga teori
tersebut ?
5. Mengapa
Psikologi penting bagi guru disekolah ?
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ketiga
teori (Behaviorisme, kognitif, dan humanistic)
2. Dapat mengetahui Hubungan Psikilogi dengan ketiga teori tersebut
3. Dapat memahami pentingnya
psikologi bagi guru disekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Teori Behaviorisme
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang
mempelajari tingkah laku manusia.Menurut Desmita (2009:44) teori belajar
behavioristik merupakan teori belajar memahami tingkah laku manusia yang menggunakan
pendekatan objektif, mekanistik, dan materialistik, sehingga perubahan tingkah
laku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui upaya pengkondisian. Dengan
kata lain, mempelajari tingkah laku seseorang seharusnya dilakukan melalui
pengujian dan pengamatan atas tingkah laku yang terlihat, bukan dengan
mengamati kegiatan bagian-bagian dalam tubuh. Teori ini mengutamakan
pengamatan, sebab
pengamatan merupakan suatu hal penting untuk melihat
terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respons (Slavin, 2000).Seseorang dianggap
telah belajar apabila dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori
ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respons. Stimulus adalah sesuatu yang diberikan
guru kepada siswa, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan siswa
terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara
stimulus dan respons tidak penting untukdiperhatikan karena tidak dapat diamati
dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respons, oleh
karenaitu ,apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa
(respons) harus dapat diamati dan diukur (Putrayasa, 2013:42).
Teori behavioristik menekankan pada kajian ilmiah
mengenai berbagai respon perilaku yang dapat diamati dan penentu lingkungannya.
Dengan kata lain, perilaku memusatkan pada interaksi dengan lingkungannya yang
dapat dilihat dan diukur. Prinsip-prinsip perilaku diterapkan secara luas untuk
membantu orang-orang mengubah perilakunya ke arah yang lebih
baik (King, 2010:15).Teori belajar behavioristik
adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat
dari interaksi antara stimulus dan respon.Teori belajar behavioristik berpengaruh
terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan
aliran behavioristik.Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar.
B. Pengertian Teori Kognitif
Teori Kognitif adalah teori yang mengatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan persepsi dan pemahaman yang dapat
diukur dan diamati. Model ini lebih berorientasi pada studi bagaimana siswa
belajar berfikir. Konstruktivisme adalah suatu pendapat yang menyatakan
bahwa perkembangan kognitif merupakan
suatu proses pembelajar secara aktif membangun sistem arti dan pemahaman
terhadap realita melalui pengamatan dan interaksi mereka. Konstruktivisme
menurut Piaget (1971) adalah sistem penjelasan tentang bagaimana siswa sebagai
individu beradaptasi dan memperbaiki pengetahuan.
C. Pengertian Teori Humanistik
Teori adalah
suatu pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan yang didukung oleh
data dan argumentasi. Secara garis besar
teori humanistik ini adalah sebuah teori belajar yang mengutamakan pada proses
belajar bukan pada hasil belajar. Teori ini mengemban konsep untuk memanusiakan
manusia sehingga manusia (siswa) mampu memahami diri dan lingkungannya. Agus
Suprijono menguraikan bahwa teori merupakan perangkat prinsip-prinsip yang
terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan. Teori
dikatakan sebagai hubungan kausalitas dari proposisi-proposisi. Ibarat
bangunan, teori tersusun secara kausalitas atas fakta-fakta, variabel/konsep,
dan proposisi.
Teori Humanistik
ini bermula pada ilmu psikologi yang amat mirip dengan teori kepribadian.
Sehingga dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka teori ini
diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran formal maupun
non formaldan cenderung mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam dunia pendidikan.
Teori ini memberikan suatu pencerahan khususnya dalam bidang pendidikan bahwa
setiap pendidikan haruslah berparadigma. Humanistik yakni, praktik pendidikan
yang memandang manusia sebagai satu kesatuan yang integralistik, harus
ditegakkan, danpandangan dasar demikian diharapkan dapat mewarnai
segenapkomponen sistematik kependidikan dimanapun serta apapun jenisnya.Belajar
merupakan suatu proses yang ditempuh manusia untuk memperoleh pengetahuan,
yakni dari tidak tahu hingga menjadi tahu. Belajar adalah suatu perubahan pada
diri individu yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar terjadi dengan banyak
cara, terkadang dengan disengaja, seperti ketika siswa memperoleh informasi
yang disampaikan oleh guru di kelas, atau ketika sedang berperilaku sehari-hari.
Winkel mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental/psikisyang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai
sikap. Belajar merupakan suatu aktivitas psikis yang dilakukan oleh seseorang
sehingga terjadi perubahan pola pikir dan perilaku yang diakibatkan oleh
belajar tersebut. Belajar juga dapat diartikan sebagaikegiatan yang dapat
mengubah struktur pengetahuan lama hingga terbentuk struktur pengetahuan baru.
D.
Hubungan Psikilogi Teori
Behaviorisme, Kognitif, Humanistik
Karena
teori belajar beharioristik, kognitif, humanistik memiliki tujuan yang sama
yaitu sebuah perubahan sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik yang diperoleh
melalui proses belajar dan pembelajaran itu sendiri. Namun yang membedakan
adalah cara pandang terhadap apa dan bagaimana tujuan pembelajaran dapat
dicapai.
E. Teori Belajar Sebagai Dasar Teknologi
Pembelajaran
Studi yang mempelajari tingkah laku individu ada pada psikologi.
Oleh sebab itu, teknologi pembelajaran sebagai upaya membantu siswa dalam
mencapai tujuan- tujuan pendidikan dan pengajaran di dasari atas psikologi.
Teknologi Pembelajaran pada hakikatnya adalah teori pengajaran seperti halnya
teori kurikulum, teori administrasi pendidikan, teori bimbingan dan penyuluhan,
teori penilaian, dan lain-lain. Itulah sebabnya diantara landasan teknologi
pembelajaran adalah psikologi belajar atau teori-teori belajar.
Teknologi Pembelajaran sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran tidak biasa melepaskan diri
dari kaidah dan hukum-hukum tentang terjadinya perubahan tingkah laku individu
(teori belajar). Teknologi Pembelajaran diciptakan dan diusahakan berdasarkan
teori-teori belajar. Oleh sebab itu, teori pengajaran, termasuk teknologi
pembelajaran, bersumber dari teori belajar. Teori pengajaran berusaha mencari
jawaban atas bagaimana membantu siswa agar siswa berubah tingkah lakunya,
sedangkan teori belajar berusaha mencari jawaban atas mengapa terjadi perubahan
tingkah laku individu.
F.
Pentingnya Psikologi
Bagi Guru di Sekolah
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang
mendalami kejiwaan manusia. Bagi seorang guru, memahami psikologi pendidikan
adalah suatu keharusan karena berkaitan langsung dengan proses perkembangan
jiwa peserta didiknya. Salah satau indikator seseorang guru dikatakan
profesional jika ia dapat memahami kondisi siswanya baik secara pisik terlebih
secara mental. eperti yang dijelaskan di atas bahwa psikologi pendidikan wajib
dipahami oleh setiap guru, maka perlu penjelasan lebih rinci tentang alas an
mengapa guru harus memahami psikologi pendidikan. Berikut dijelaskan beberapa
alas an seorang guru harus memahami psikologi pendidikan dan merupakan suatu
hal yang sanngat penting baginya.
1.
Untuk Memahami Keadaan
Siwanya
Seperti
diketahui bersama bahwa seorang guru berinteraksi dengan siswanya setiap hari
dengan latar belakang yang berbeda. Latar belakang siswa tersebut merupakan
faktor yang membentuk kepribadian mereka masing-masing. Dengan memahami
psikologi pendidikan, seorang guru akan memahami keadaan dan kebutuhan siswanya
masing-masing. Dengan demikian, guru dapat menentukan pendekatan psikologi yang
sesuai dengan setiap siswanya.
2.
Untuk Menciptakan
Kondisi Belajar yang Kondusif
Salah
satu alasan pentingnya psikologi pendidikan bagi seorang guru adalah
terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan selama proses pembelajran
berlangsung baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Psikologi pendidikan akan
memberikan gambaran terkait karakter masing-masing siswa sehingga guru dalam
melakukan proses pembelajaran akan mampu menjalin hubungan emosional yang erat
baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Dengan kondidi
emosional yang terjalin erat dan harmonis tersebut akan menciptakan kondisi
belajar yang menyenangkan.
3.
Untuk Menentukan
Strategi Pembelajaran
Menentukan
stategi pembelajaran salah satu faktornya adalah kondisi peserta didik.
Psikolgi pendidikan sebagai ilmu tentantang kejiwaan manusia akan membantu guru
dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kondisi
siswanya pada saat itu. Hal tersebut penting karena strategi pembelajaran yang
diterapakan dalam pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam
meyerap materi pembelajaran yang diajarkan.
4.
Memudahkan Membimbing
Siswa
Selain
sebagai seorang pendidik dan pengajar, seorang guru juga adalah model dan
pembimbing bagi siswanya. Seorang guru harus mampu memberikan pandangan yang
akan memotivasi siswanya menyelesaikan perseolan yang dihadapi. Psikologi
pendidikan sangat berperan penting untuk memainkan ritme gerakan mental siswa
agar arahan dan bimbingan guru bisa ia terima.
5.
Untuk Menentukan
Pendekatan yang Cocok Dengan Siswa
Sebagai
seorang guru, ia harus bisa mengukur dan menganalisa tingkat perkembangan
siswany baik secara kognitif maupun secara afektif atau sikap. Psikologi
pendidikan akan memberikan gambaran kepada guru terkait perkembangan siswa
tersebut. Dengan memahami perkembangan siswa, guru akan mudah menentukan
treatmen atau pendekan yang cocok dengan masing-masing siswa.
Demikian penjelasan tentang pentingnya
psikologi pendidikan bagi guru. Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang
guru dapat dikatakan profesional dalam profesinya sebagai seorang pendidik.
Pentingnya profesionalisme guru dalam pendidikan adalah kunci utama
keberhasilan suatu pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori belajar
behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku manusia.Menurut
Desmita (2009:44) teori belajar behavioristik merupakan teori belajar memahami
tingkah laku manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik, dan
materialistik, sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat
dilakukan melalui upaya pengkondisian. Teori Kognitif adalah teori yang mengatakan
bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan persepsi dan
pemahaman yang dapat diukur dan diamati. Model ini lebih berorientasi pada
studi bagaimana siswa belajar berfikir. Teori humanistik adalah sebuah teori belajar yang mengutamakan
pada proses belajar bukan pada hasil belajar. Teori ini mengemban konsep untuk
memanusiakan manusia sehingga manusia (siswa) mampu memahami diri dan
lingkungannya.
Hubungan Psikilogi Teori
Behaviorisme, Kognitif, Humanistik yakni karena teori belajar
beharioristik, kognitif, humanistik memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah
perubahan sikap, perilaku dan keterampilan peserta didik yang diperoleh melalui
proses belajar dan pembelajaran itu sendiri. Namun yang membedakan adalah cara
pandang terhadap apa dan bagaimana tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Teknologi Pembelajaran sebagai sarana
untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran tidak biasa melepaskan diri
dari kaidah dan hukum-hukum tentang terjadinya perubahan tingkah laku individu
(teori belajar). Teknologi Pembelajaran diciptakan dan diusahakan berdasarkan
teori-teori belajar. Oleh sebab itu, teori pengajaran, termasuk teknologi
pembelajaran, bersumber dari teori belajar. Teori pengajaran berusaha mencari
jawaban atas bagaimana membantu siswa agar siswa berubah tingkah lakunya,
sedangkan teori belajar berusaha mencari jawaban atas mengapa terjadi perubahan
tingkah laku individu.
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang mendalami kejiwaan manusia. Bagi seorang guru, memahami psikologi pendidikan adalah suatu keharusan karena berkaitan langsung dengan proses perkembangan jiwa peserta didiknya. Salah satau indikator seseorang guru dikatakan profesional jika ia dapat memahami kondisi siswanya baik secara pisik terlebih secara mental. eperti yang dijelaskan di atas bahwa psikologi pendidikan wajib dipahami oleh setiap guru, maka perlu penjelasan lebih rinci tentang alas an mengapa guru harus memahami psikologi pendidikan.
No comments :
Post a Comment