Monday, September 22, 2025
Pernah nggak sih kamu diminta tolong atau diperintah seseorang, tapi rasanya jadi males karena cara ngomongnya bikin ilfeel? Padahal kalau dipikir-pikir, isi perintahnya biasa aja.
Nah, berarti masalahnya bukan di apa yang disampaikan, tapi bagaimana cara menyampaikannya.
Berikut tips biar orang mau nurut tanpa merasa tertekan ๐
1. Gunakan Nada yang Akrab, Bukan Menggurui
Orang lebih suka diarahkan, bukan digurui.
Contoh beda vibes:
❌ “Kerjain ini sekarang juga!”
✅ “Bro, bisa bantuin ini dulu nggak? Aku butuh banget dibantuin.”
2. Berikan Alasan yang Jelas
Kalau orang tahu “kenapa” harus melakukan sesuatu, biasanya mereka lebih mudah menerima.
Contoh:
✅ “Tolong kirim laporan sore ini ya, biar bisa aku presentasiin besok pagi.”
3. Hargai Usahanya
Setelah dia nurut, jangan lupa kasih apresiasi sekecil apapun.
Kalimat simpel kayak: “Makasih banget udah bantuin” → efeknya besar buat bikin orang respect.
4. Libatkan Mereka, Bukan Cuma Nyuruh
Ubah perintah jadi kerja sama.
Contoh:
✅ “Gimana kalau kita bagi tugas, kamu handle bagian A, aku beresin bagian B?”
5. Tunjukkan Sikap Rendah Hati
Jangan sampai keliatan sombong.
Kalau perlu, sisipkan humor kecil biar suasana cair. Elegan itu bukan keras, tapi bikin nyaman.
✨ Intinya: Kalau mau orang patuh tanpa benci, kuncinya adalah respek, alasan jelas, dan komunikasi yang enak didengar.
Perintah yang dibungkus dengan sikap baik akan terdengar seperti ajakan, bukan paksaan.

๐ก Cara Agar Orang Lain Mau Mematuhi Perintah Kita Tanpa Membenci
Wednesday, September 17, 2025
Di dunia kerja modern, komunikasi bukan sekadar soal menyampaikan pesan. Cara kita berbicara sering menjadi penilaian, terutama di mata generasi sekarang yang kritis, cepat tanggap, dan sensitif terhadap sikap. Salah pilih kata, kita bisa dianggap tidak percaya diri, tidak tegas, bahkan lemah.
Untuk itu, penting bagi kita menguasai kalimat-kalimat yang mampu menunjukkan kepercayaan diri, ketegasan, sekaligus kerendahan hati. Berikut adalah 10 kalimat cerdas yang bisa digunakan agar tidak dianggap lemah di tempat kerja:
1. “Mari kita cari solusi terbaik bersama.”
Daripada berkata “Saya tidak tahu,” gunakan kalimat ini. Terdengar lebih kolaboratif sekaligus menunjukkan kepemimpinan.
2. “Saya mengerti maksudmu, tapi izinkan saya memberi sudut pandang lain.”
Kalimat ini menegaskan bahwa Anda mendengar orang lain, tapi tetap punya pendapat yang kuat.
3. “Boleh saya klarifikasi agar tidak ada miskomunikasi?”
Menunjukkan ketelitian tanpa terdengar defensif.
4. “Terima kasih atas masukannya, saya akan pertimbangkan.”
Sopan, tapi tetap tegas bahwa keputusan ada di tangan Anda.
5. “Saat ini prioritas utama saya adalah X, bisa kita bahas Y setelahnya?”
Melatih kemampuan mengatur prioritas, sekaligus menolak halus tanpa terlihat lemah.
6. “Bisa kita sepakati tenggat waktunya agar sama-sama jelas?”
Daripada hanya menerima tugas, kalimat ini menegaskan batasan sekaligus profesionalisme.
7. “Saya paham ini penting, tapi kita perlu data lebih kuat sebelum melangkah.”
Menunjukkan kehati-hatian tanpa mengesankan keragu-raguan.
8. “Saya bertanggung jawab, izinkan saya mencari solusi yang tepat.”
Tegas, berani ambil tanggung jawab, tapi tetap realistis.
9. “Mari kita evaluasi apa yang sudah berhasil dan apa yang bisa ditingkatkan.”
Mengganti kata “gagal” dengan evaluasi positif, menunjukkan mentalitas growth mindset.
10. “Saya yakin kita bisa mencapai target ini dengan kerja sama tim.”
Kalimat yang membangun semangat, bukan sekadar janji kosong.
Kenapa Kalimat Ini Penting?
Bahasa adalah cermin profesionalisme. Dengan kalimat yang tepat, kita bisa terlihat:
-
Tegas tanpa kasar
-
Rendah hati tanpa lemah
-
Kolaboratif tanpa kehilangan wibawa
Ingat, di tempat kerja, cara berbicara bisa menentukan bagaimana orang lain memperlakukan kita.
Qomiu September 17, 2025 CB Blogger Indonesia