Home
  • Kumpulan Makalah
  • Kumpulan Chord Gitar
  • Tips Dan Trik
  • About
  • Kontak
  • Disclaimer

Tampat Balajar

Home » psikologi siswa » MAKALAH - KEMAMPUAN MENJELASKAN BENTUK GEJALA JIWA MANUSIA

Tuesday, June 15, 2021

 

1.1  Latar Belakang

Ditinjau dari asal katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa, dan Ligos yang berarti ilmu.Jadi secara istilah, psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan.  Tetapi dalam sejarah perkembangannya , kemudian arti psikologi menjadi ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Ini di sebabkan karena jiwa yang mengandung arti yang abstrak itu sukar untuk di pelajari secara objektif.Kecuali itu, keadaan jiwa seseorang melatarbelakangi timbulnya hampir setiap tingkah laku.Beragamnya pendapat para ahli psikologi tentang pengertian dari psikologi, sehingga bisa di simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan perbuatan individu dimana individu tersebut tidak dapat di lepaskan dari lingkungannya

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia , baik sebagai individu maupun dalam hubungan dengan lingkungannya.adapun bentuk-bentuk gejala jiwa seperti gejala kognitif, gejala afektif dan gejala psikomotorik dan bentuk-bentuk gejala siswa dalam belajar diantaranya ada pengindraan,persepsi, memori, berfikir, intelegensi, emosi dan motivasi. Semua ini saling berhubungan satu sama lainnya.

 1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan gejala jiwa manusia ?

2.      Apa bentuk-bentuk gejala jiwa ?

3.      Apa saja impilkasi gejala jiwa dalam Pendidikan ?

 1.3  Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

a.       Untuk mengetahui lebih dalam tentang psikologi

b.      Untuk mengetahui tentang bentuk-bentuk dari gejala jiwa.

c.       mengetahui tentang gejala jiwa dalam Pendidikan dan implikasinya

d.      Agar mengetahui bentuk-bentuk gejala psikologi siswa dalam belajar

  BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1  Hakikat gejala jiwa manusia

                 Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti   bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Ilmu psikologi adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mempelajari tentang JIWA, baik mengenai macam, gejala, proses, maupun latar belakang. Psikologi juga mempelajari tentang perbedaan Nyawa dan Jiwa. Nyawa adalah daya jasmani yang adanya tergantung pada hidup jasmaniah dan menimbulkan hidup badaniah (behavior), Perilaku yaitu perbuatan yang ditimbulkan karena proses belajar. Jiwa adalah daya hidup rokhaniah yang bersifat abstrak, menjadi penggerak dan pengatur bagi perbuatan manusia (personal behavior).

            Pengertian Psikologi secara umum adalah : psikologi mempelajari gejala jiwa manusia yang normal dewasa dan beradab. Sedangkan Pengertian Psikologi secara Khusus adalah : psikologi mempelajari sifat khusus dari gejala jiwa manusia (misalnya perkembangan anak, criminal, psikopathologi, psikologi kepribadian), psikologi masa. Dengan cara: Description (menggambarkan), Explanation (penjelasan) prediction (meramalkan) controling (pengontrolan/pengendalian) sedang yang menjadi obyek dalam psikologi adalah jiwa.

       Perilaku manusia akan mudah di pahami jika kita juga dapat memahami proses mental yang mendasari perilaku tersebut demikian juga kita akan dapat mengetahui proses mental seseorang atau seorang anak dengan mempelajari gejala jiwa tersebut.

 

 2.2  Bentuk gejala jiwa pengindraan (persepsi/sensasi) Memori/ingatan,berfikir intelegenci, emosi dan motivasi.

Ada beberapa poin yang terdapat dalam bentuk gejala jiwa :

    a. Pengindraan

Kemampuan otak untuk menerjemahkan stimulus seorang anak satu sama lain berbeda-beda, tidak semua stimulus dapat diindra. Begitu pelajaran yang disampaikan guru tidak semua bisa ditangkap oleh siswa, persepsi pun akan berlainan.  Hal ini juga mempengaruhi kemampuan belajar.

  

Ø  Penglihatan

Alat penglihatan utama adalah mata. Rangsang berupa gelombang cahaya masuk ke dalam bola mata melalui bagian-bagian mata. Prosesnya cahaya masuk ke retina diteruskan berupa impuls menuju ke syaraf (otak) sehingga  objek dapat terlihat

 

 Ø  Pendengaran

Alat pendengaran utama adalah telinga. Rangsang berupa gelombang suara masuk ke dalam telinga melalui bagian-bagian alat pendengaran.Gelombang suara merambat melalui 3 media, yaitu udara, benda padat/tulang, cairan/endolymphe. Bila seseorang tidak dapat mendengar, maka ada kemungkinan kerusakan pada pusat pendengaran yang menyebabkan gangguan fungsi intelek atau pada salah satu alat tempat berjalannya/penerus rangsang (conductive deafness) yang tidak ada hubungannya dengan fungsi intelek.

 

 Ø  Pengecap

Alat pengecap utama adalah lidah. Rangsang berupa larutan cairan melalui lidah (lingua) dan rongga mulut (cavumroris). Prosesnya adalah larutan/cairan diterima lidah masuk ke rongga mulut diteruskan nervus ke-9 menuju gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di kulit otak). Reseptor pada lidah ada 4 jenis penerima rangsang, yaitu : rasa manis, pahit, asin dan asam.

Ø  Pembau

Alat pembau utama adalah hidung.  Rangsang berupa hawa/udara/bau melalui udara menuju ke reseptor yang ada di rongga hidung (cavum nasalis). Prosesnya adalah bau diterima oleh rongga hidung diteruskan oleh nervus ke-1 (saraf pembau) menuju gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di kulit otak).

Ø  Perabaan

Alat perabaan utama adalah kulit. Rangsang yang diterima tubuh manusia dapat berupa rangsang : mekanis, thermis, chemis, elektris, suara, cahaya. Perabaan adalah ransang mekanis ringan pada bagian permukaan tubuh, khususnya yang tidak berambut seperti telapak kaki, bibir,dll. Reseptornya adalah corpuscula meissner dan corpuscula pacini.

b.    Persepsi

Persepsi adalah sebuah proses saat ataupun kimiawi yang mengenai alat indra. individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.

Definisi persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi menurut Davidoff dalam Walgito (1997) : stimulus yang diindera oleh individu diorganisasikan, kemudian diinterpretasikan sehingga individu sadar, mengerti tentang apa yang diinderakan. Individu dapat mengadakan persepsi, jika adanya objek, alat indera (reseptor), dan  perhatian. Contoh persepsi misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja.

2.3 Memori/ingatan, berfikir intelegensi

a. Memori/ingatan

  Aktifitas kita setiap hari senantiasa berkaitan dengan aktifitas hari sebelumnya. Berbagai informasi yang kita terima senantiasa bertambah setiap hari. Dalam upaya untuk memunculkan kembali informasi yang sudah diterima senantiasa terkait dengan kerja memori dalam otak. Memori merupakan aktifitas yang berhubungan dengan masa lalu (Walgito, 1997). Para ahli pada umumnya memandang memori dalam tiga tahapan atau proses, yaitu memasukkan pesan dalam ingatan , menyimpan pesan yang sudah masuk (storage), memunculkan kembali informasi tersebut (retrieval) (Atkinson, dkk, 1997). Dengan demikian memori sering didefinisikan sebagai kemampuan untuk memasukkan, menyimpan dan memunculkan kembali informasi yang kita terima. Kemampuan untuk memasukkan informasi sering disebut dengan mencaman, encoding, learning. Kemampuan menyimpan informasi disebut juga dengan storage, . Kemampuan untuk memunculkan kembali disebut juga dengan retrieval, . Terkait dengan upaya upaya memunculkan kembali informasi yang sudah diterima dibedakan menjadi recall dan recognize. Recall merupakan upaya memunculkan kembali informasi yang sudah diterima tanpa diberikan stimulus yang membantu, misalnya siswa mengerjakan soal-soal essay atau menjawab pertanyaan isian. Sedangkan recall merupakan upaya memunculkan kembali informasi yang sudah diterima dengan diminta mengenali informasi yang tersedia, misalnya mengerjakan soal pilihan ganda, benar-salah maupun menjodohkan. Memori juga merupakan simpanan informasi - informasi yang diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya juga memory adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Memory memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memory merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memory yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan. Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori harus memenuhi tiga ketentuan sebagai berikut :

a.       Proses memori bukanlah suatu usaha yang mudah. Mekanisme dalam proses mengingat sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “belajar dari pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang 

 telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya saat ini.

b.      Bahan-bahan yang akan diingat harus berhubungan. Memori sangat dibantu bila informasi yang dipelajari mempunyai kaitan dengan hal-hasl yang sudah dikenal sebelumnya. Konteks dapat berupa peristiwa, tempat, nama sesuatu, perasaan tertentu dan lain-lain. Konteks ini memberikan retrievel cues atau karena itu mempermudah recognition.

c.       Proses memori memerlukan organisasi. Salah satu pengorganisasian informasi yang sangat dikenal adalah memori. Informasi diorganisasi sedemikian rupa (dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dikenal) sehingga informasi yang kompleks mudah untuk diingat kembali.

Pengertian memori, tercangkup dalam 3 tahapan yaitu:

·         memasukan pesan dalam ingata

·         menyimpan pesan yang sudah masuk ( storage )

·         memunculkan kembali informasi tersebut ( retrieval )

Ingatan, Secara sederhana, Irwanto (1999) mendefinisikan ingatan sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. Galotti (2004) mendefinisikan memori sebagai suatu proses kognitif yang terdiri atas serangkaian proses, yakni : penyimpanan (storage), retensi, dan  pengumpulan informasi (information gathering)

Sebagai suatu proses, memori menunjukkan suatu mekanisme dinamik yang diasosiasikan dengan penyimpanan (storing), pengambilan (retaining), dan pemanggilan kembali (retrieving) informasi mengenai pengalaman yang lalu (Bjorklund, Schneider, & Hernández Blasi, 2003; Crowder, 1976, dalam Stenberg, 2006). Santrock (2005) mendefinisikan ingatan sebagai retensi informasi yang telah diterima melalui tahap : penkodean (encoding), penyimpanan (storage), dan pemanggilan kembali (retrieval). Penelitian ini menggunakan definisi ingatan menurut Santrock, yaitu informasi-informasi yang berasal dari lingkungan dan informasi ini akan diproses melalui tahapan : penkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali sehingga informasi yang masuk tidak terbuang secara sia – sia.

Secara umum inteligensi adalah kesanggupan untuk berpikir. Ada beberapa pendapat tentang pengertian inteligensi.

a.    William Stern mengatakan, bahwa inteligensi adalah kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi-situasi baru.

b.    V. Hees, bahwa inteligensi adalah sifat kcerdasan jiwa.

c.    Terman mengatakan, inteligensi adalah kesanggupan untuk belajar secara abstrak.

d.   Binet mengatakan bahwa  inteligensi meliputi pengertian penemuan sesuatu yang baru, ketetapan hati dan pengertian diri sendiri.

Dari berbagai definisi intelegensi yang dikemukakan oleh ahli-ahli yang berbeda-beda, para ahli sepakat memandang intelegensi sebagai kemampuan berfiki seseorang. Yaitu dalam menyesuaikan diri, belajar, atau berpikir abstrak. Intelegensi juga mempengeruhi kemampuan belajar seseorang.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

3.Emosi dan Motivasi

a. Emosi

      Istilah emosi menurut Daniel Goleman (1995), seorang pakar kecerdasan emosional, yang diambil dari Oxford English Dictionary memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Atau dapat kita pahami bahwa emosi itu merupakan suatu gejolak atau rasa yang terjadi dalam hati/perasaan yang terjadi karena ada suatu rangsangan yang diberikan pada saat kita dalam keadaan mental yang hebat.

Adapula yang mengatakan emosi itu adalah suatu perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.

b. Motivasi

      Motivasi adalah keadaan dalam diri subjek didik yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Motivasi boleh jadi timbul dari rangsangan luar, seperti pemberian hadiah bila seseorang dapat menyelesaikan satu tugas dengan baik. Motivasi semacam ini sering disebut motivasi ekstrensik. Tetapi tidak jarang pula motivasi tumbuh di dalam diri subjek didik sendiri yang disebut motivasi intrinsik. Misalnya, seorang subjek didik gemar membaca karena dia memang ingin mengetahui lebih dalam tentang sesuatu.

Menurut Baron (1992), Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.  Kekuatan yang memberikan energi dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan. Keadaan internal yang mendorong, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Berikut adalah pengertian motivasi dari berbagai perspektif dalam psikologi.

Dalam konteks belajar, motivasi intrinsik tentu selalu lebih baik, dan biasanya berjangka panjang. Tetapi dalam keadaan motivasi intrinsik tidak cukup potensial pada subjek didik, pendidik perlu menyiasati hadirnya motivasi-motivasi ekstrinsik. Motivasi ini, umpamanya, bisa dihadirkan melalui penciptaan suasana kompetitif di antara individu maupun kelompok subjek didik. Suasana ini akan mendorong subjek didik untuk berjuang atau berlomba melebihi yang lain.Namun demikian, pendidik harus memonitor suasana ini secara ketat agar tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif.

Motivasi ekstrinsik bisa juga dihadirkan melalui siasat “self competition”, yakni menghadirkan grafik prestasi individual subjek didik. Melalui grafik ini, setiap subjek didik dapat melihat kemajuan-kemajuannya sendiri.

 

 

2.3  Gejala jiwa dan implikasinya dalam Pendidikan

a. Gejala  Kognitif

            Istilah cognitive berasal  dari  kata cognition yang  padanan  katanya knowing,  berarti  mengetahui.  Dalam  arti  luas,  cognition  (kognisi)  ialah perolehan,  penataan,  dan  penggunaan  pengetahuan.  Dalam  perkembangan selanjutnya,  istilah  kognitif  menjadi  populer  sebagai  salah  satu  domain  atau wilayah/ ranah psikologis manusia  yang meliputi setiap peilaku mental  yang berhubungan  dengan  pemahaman,  pertimbangan,  pengolahan  informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan.

·   

·       *  Pengindraan

·         *Persepsi

·         *Memori

·         *Berfikir

·         *Intelegensi

b. b. Gejala Afektif

    adalah unsur kejiwaan dari sisi emosi atau rasa.  Rasa dapat dibedakan kepada rasa fisik  yang berhubungan erat dengan alat dria seperti rasa asin dan rasa psikis yang lebih berupa rasa dalam seperti emosi, sikap, dan moral.

c. c. Gejala psikomotorik / gejala kehendak

Keadan dalam pribadi manusia yang mendorong untuk berbuat sesuatu yang mereka kehendaki.

GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN ADA BEBERAPA YAKNI :

a.       Gejala Psikologi

Setiap orang mempunyai sisi psikologis dimana sisi ini berdampak pada hal-hal tindakannya. Atau bisa disebut gejala jiwa.  Dalam pendidikan pun gejala jiwa manusia yang mendasar banyak muncul. Gejala jiwa tersebut akan mempengaruhi berbagai perilaku  manusia, baik perilaku pendidik maupun perilaku peserta didik atau siswa.

Dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana gejala jiwa tersebut mempengaruhi kemampuan belajar siswa. Gejala jiwa yang ada pada diri manusia sangat mempengaruhi perilakunya. Tidak terlepas dalam dunia pendidikan yaitu pada pendidik maupun peserta didik (dalam tulisan ini hanya membahas peserta didik). Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa, Gejala Psikologi yaitu proses perubahan perilaku manusia dalam kehidupannya.

    Bentuk-bentuk Gejala Psikologi Siswa Dalam Belajar

          Dalam psikologi terdapat berbagai gejala-gejala yang berhubungan dengan kegiatan

belajar siswa, diantaranya yang akan kita bahas yaitu:

        Pengindraan/sensasi dan persepsi

a.    Pengindraan

Kemampuan otak untuk menerjemahkan stimulus seorang anak satu sama lain berbeda-beda, tidak semua stimulus dapat diindra. Begitu pelajaran yang disampaikan guru tidak semua bisa ditangkap oleh siswa, persepsi pun akan berlainan.  Hal ini juga mempengaruhi kemampuan belajar.

Definisi penginderaan (sensation) menurut Wundt adalah penangkapan terhadap rangsang-rangsang dari luar dan dapat dianalisa sampai elemen-elemen yang terkecil. Penginderaan meliputi  :

Ø Penglihatan

Alat penglihatan utama adalah mata. Rangsang berupa gelombang cahaya masuk ke dalam bola mata melalui bagian-bagian mata. Prosesnya cahaya masuk ke retina diteruskan berupa impuls menuju ke syaraf (otak) sehingga  objek dapat terlihat.

  Ø Pendengaran

Alat pendengaran utama adalah telinga. Rangsang berupa gelombang suara masuk ke dalam telinga melalui bagian-bagian alat pendengaran.Gelombang suara merambat melalui 3 media, yaitu udara, benda padat/tulang, cairan/endolymphe. Bila seseorang tidak dapat mendengar, maka ada kemungkinan kerusakan pada pusat pendengaran yang menyebabkan gangguan fungsi intelek atau pada salah satu alat tempat berjalannya/penerus rangsang (conductive deafness) yang tidak ada hubungannya dengan fungsi intelek.

Ø Pengecap

Alat pengecap utama adalah lidah. Rangsang berupa larutan cairan melalui lidah (lingua) dan rongga mulut (cavumroris). Prosesnya adalah larutan/cairan diterima lidah masuk ke rongga mulut diteruskan nervus ke-9 menuju gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di kulit otak). Reseptor pada lidah ada 4 jenis penerima rangsang, yaitu : rasa manis, pahit, asin dan asam.

 Ø Pembau

Alat pembau utama adalah hidung.  Rangsang berupa hawa/udara/bau melalui udara menuju ke reseptor yang ada di rongga hidung (cavum nasalis). Prosesnya adalah bau diterima oleh rongga hidung diteruskan oleh nervus ke-1 (saraf pembau) menuju gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di kulit otak).

Ø Perabaan

Alat perabaan utama adalah kulit. Rangsang yang diterima tubuh manusia dapat berupa rangsang : mekanis, thermis, chemis, elektris, suara, cahaya. Perabaan adalah ransang mekanis ringan pada bagian permukaan tubuh, khususnya yang tidak berambut seperti telapak kaki, bibir,dll. Reseptornya adalah corpuscula meissner dan corpuscula pacini.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

       Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia , baik sebagai individu maupun dalam hubungan dengan lingkungannya.adapun bentuk-bentuk gejala jiwa seperti pengindraan,persepsi, memori, berfikir, intelegensi, emosi dan motivasi.
gejala kognitif, gejala afektif dan gejala psikomotorik dan bentuk-bentuk gejala siswa dalam belajar diantaranya ada gejala psikologi, gejala kognitif, gejala afektif dan gejala psikomotorik. Semua ini saling berhubungan satu sama lainnya.
Pengertian Psikologi secara umum adalah : psikologi mempelajari gejala jiwa manusia yang normal dewasa dan beradab. Sedangkan Pengertian Psikologi secara Khusus adalah : psikologi mempelajari sifat khusus dari gejala jiwa manusia (misalnya perkembangan anak, criminal, psikopathologi, psikologi kepribadian), psikologi masa. Dengan cara: Description (menggambarkan), Explanation (penjelasan) prediction (meramalkan) controling (pengontrolan/pengendalian) sedang yang menjadi obyek dalam psikologi adalah jiwa.

       Perilaku manusia akan mudah di pahami jika kita juga dapat memahami proses mental yang mendasari perilaku tersebut demikian juga kita akan dapat mengetahui proses mental seseorang atau seorang anak dengan mempelajari gejala jiwa tersebut.

Ada beberapa bentuk gejala jiwa manusia yang mendasar yang banyak muncul dalam bidang pendidikan. Diantaranya pengindraan dan persepsi, memori, berfikir, inteligensi, emosi serta motivasi. Bentuk-bentuk gejala jiwa tersebut sangat mendasari dan mempengaruhi berbagai perilaku manusia, baik perilaku seorang pendidik atau guru maupun perilaku peserta didik atau siswa Pengindraan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia. Setelah stimulus masuk ke alat indra manusia, maka otak akan menerjemahkan stimulus tersebut. Kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus disebut dengan persepsi. Sudut pandang pada pengamatan dan persepsi manusia baik berupa persepsi positif maupun negatif akan mempengaruhi tindakan manusia, termasuk perilaku guru maupun siswa. Memori didefinisikan sebagai kemampuan untuk memasukkan, menyimpan dan memunculkan kembali informasi yang kita terima Terkait dengan rentang waktu informasi bertahan dalam otak kita, memori dibedakan menjadi memori jangka pendek., memori kerja dan memori jangka panjang. Para ahli mendefinisikan berpikir sebagai suatu proses mental yang bertujuan memecahkan masalah. Berpikir melibatkan aktifitas otak manusia. Roger Spery menjelaskan adanya dua hemisfer otak, yaitu hemisfer kiri dan kanan yang masing masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Karakteristik kerja otak kiri adalah hal-hal yang berurutan, detail ke global, membaca berdasar pada fonetik, kata-kata, symbol, dan huruf, focus pada internal, informasi yang faktual. Sedangkan karakteristik berpikir otak kanan bersifat acak, global ke detail, membaca menyeluruh, gambar dan grafik, melihat dulu atau mengalami sesuatu, belajar spontan dan alamiah fokus pada eksternal. Orang yang kreatif dalam berpikir sugiyanto@uny.ac.id | 18 manpu memandang sesuatu dari sudut pandang yang baru, dan dapat menyelesaikan masalah yang berbeda dari orang pada umumnya. Dalam berpikir dikenal dengan berpikir kreatif, Orang yang kreatif dalam berpikir manpu memandang sesuatu dari sudut pandang yang baru, dan dapat menyelesaikan masalah yang berbeda dari orang pada umumnya.

3.2 Saran

      Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia , baik sebagai individu maupun dalam hubungan dengan lingkungannya.adapun bentuk-bentuk gejala jiwa seperti gejala kognitif, gejala afektif dan gejala psikomotorik dan bentuk-bentuk gejala siswa dalam belajar diantaranya ada pengindraan,persepsi, memori, berfikir, intelegensi, emosi dan motivasi. Semua ini saling berhubungan satu sama lainnya.

 

Daftar Pustaka

Sugihartono.(2007).Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:UNY Press

Purwanto, M. Ngalim. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung PT Remaja Rosdakarya

http//.www.google.com/ pengertian psikologi.com

http//.www.google.com/ bentuk-bentuk gejala jiwa.com

http//.www.google.com/ bentuk-bentuk gejala jiwa pada siswa

http//.www.google.com/ pengertian gejala psikomotorik

http//.www.google.com/ pengertian gejala kognitif dan afektif

wir-nursing. Blogspot.com/2012/07/gangguan psikomotor.html

 


Potoutusan Group June 15, 2021 CB Blogger Indonesia

MAKALAH - KEMAMPUAN MENJELASKAN BENTUK GEJALA JIWA MANUSIA

Posted by Potoutusan Group on Tuesday, June 15, 2021

 

1.1  Latar Belakang

Ditinjau dari asal katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa, dan Ligos yang berarti ilmu.Jadi secara istilah, psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan.  Tetapi dalam sejarah perkembangannya , kemudian arti psikologi menjadi ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Ini di sebabkan karena jiwa yang mengandung arti yang abstrak itu sukar untuk di pelajari secara objektif.Kecuali itu, keadaan jiwa seseorang melatarbelakangi timbulnya hampir setiap tingkah laku.Beragamnya pendapat para ahli psikologi tentang pengertian dari psikologi, sehingga bisa di simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan perbuatan individu dimana individu tersebut tidak dapat di lepaskan dari lingkungannya

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia , baik sebagai individu maupun dalam hubungan dengan lingkungannya.adapun bentuk-bentuk gejala jiwa seperti gejala kognitif, gejala afektif dan gejala psikomotorik dan bentuk-bentuk gejala siswa dalam belajar diantaranya ada pengindraan,persepsi, memori, berfikir, intelegensi, emosi dan motivasi. Semua ini saling berhubungan satu sama lainnya.

 1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan gejala jiwa manusia ?

2.      Apa bentuk-bentuk gejala jiwa ?

3.      Apa saja impilkasi gejala jiwa dalam Pendidikan ?

 1.3  Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

a.       Untuk mengetahui lebih dalam tentang psikologi

b.      Untuk mengetahui tentang bentuk-bentuk dari gejala jiwa.

c.       mengetahui tentang gejala jiwa dalam Pendidikan dan implikasinya

d.      Agar mengetahui bentuk-bentuk gejala psikologi siswa dalam belajar

  BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1  Hakikat gejala jiwa manusia

                 Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti   bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Ilmu psikologi adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mempelajari tentang JIWA, baik mengenai macam, gejala, proses, maupun latar belakang. Psikologi juga mempelajari tentang perbedaan Nyawa dan Jiwa. Nyawa adalah daya jasmani yang adanya tergantung pada hidup jasmaniah dan menimbulkan hidup badaniah (behavior), Perilaku yaitu perbuatan yang ditimbulkan karena proses belajar. Jiwa adalah daya hidup rokhaniah yang bersifat abstrak, menjadi penggerak dan pengatur bagi perbuatan manusia (personal behavior).

            Pengertian Psikologi secara umum adalah : psikologi mempelajari gejala jiwa manusia yang normal dewasa dan beradab. Sedangkan Pengertian Psikologi secara Khusus adalah : psikologi mempelajari sifat khusus dari gejala jiwa manusia (misalnya perkembangan anak, criminal, psikopathologi, psikologi kepribadian), psikologi masa. Dengan cara: Description (menggambarkan), Explanation (penjelasan) prediction (meramalkan) controling (pengontrolan/pengendalian) sedang yang menjadi obyek dalam psikologi adalah jiwa.

       Perilaku manusia akan mudah di pahami jika kita juga dapat memahami proses mental yang mendasari perilaku tersebut demikian juga kita akan dapat mengetahui proses mental seseorang atau seorang anak dengan mempelajari gejala jiwa tersebut.

 

 2.2  Bentuk gejala jiwa pengindraan (persepsi/sensasi) Memori/ingatan,berfikir intelegenci, emosi dan motivasi.

Ada beberapa poin yang terdapat dalam bentuk gejala jiwa :

    a. Pengindraan

Kemampuan otak untuk menerjemahkan stimulus seorang anak satu sama lain berbeda-beda, tidak semua stimulus dapat diindra. Begitu pelajaran yang disampaikan guru tidak semua bisa ditangkap oleh siswa, persepsi pun akan berlainan.  Hal ini juga mempengaruhi kemampuan belajar.

  

Ø  Penglihatan

Alat penglihatan utama adalah mata. Rangsang berupa gelombang cahaya masuk ke dalam bola mata melalui bagian-bagian mata. Prosesnya cahaya masuk ke retina diteruskan berupa impuls menuju ke syaraf (otak) sehingga  objek dapat terlihat

 

 Ø  Pendengaran

Alat pendengaran utama adalah telinga. Rangsang berupa gelombang suara masuk ke dalam telinga melalui bagian-bagian alat pendengaran.Gelombang suara merambat melalui 3 media, yaitu udara, benda padat/tulang, cairan/endolymphe. Bila seseorang tidak dapat mendengar, maka ada kemungkinan kerusakan pada pusat pendengaran yang menyebabkan gangguan fungsi intelek atau pada salah satu alat tempat berjalannya/penerus rangsang (conductive deafness) yang tidak ada hubungannya dengan fungsi intelek.

 

 Ø  Pengecap

Alat pengecap utama adalah lidah. Rangsang berupa larutan cairan melalui lidah (lingua) dan rongga mulut (cavumroris). Prosesnya adalah larutan/cairan diterima lidah masuk ke rongga mulut diteruskan nervus ke-9 menuju gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di kulit otak). Reseptor pada lidah ada 4 jenis penerima rangsang, yaitu : rasa manis, pahit, asin dan asam.

Ø  Pembau

Alat pembau utama adalah hidung.  Rangsang berupa hawa/udara/bau melalui udara menuju ke reseptor yang ada di rongga hidung (cavum nasalis). Prosesnya adalah bau diterima oleh rongga hidung diteruskan oleh nervus ke-1 (saraf pembau) menuju gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di kulit otak).

Ø  Perabaan

Alat perabaan utama adalah kulit. Rangsang yang diterima tubuh manusia dapat berupa rangsang : mekanis, thermis, chemis, elektris, suara, cahaya. Perabaan adalah ransang mekanis ringan pada bagian permukaan tubuh, khususnya yang tidak berambut seperti telapak kaki, bibir,dll. Reseptornya adalah corpuscula meissner dan corpuscula pacini.

b.    Persepsi

Persepsi adalah sebuah proses saat ataupun kimiawi yang mengenai alat indra. individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.

Definisi persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi menurut Davidoff dalam Walgito (1997) : stimulus yang diindera oleh individu diorganisasikan, kemudian diinterpretasikan sehingga individu sadar, mengerti tentang apa yang diinderakan. Individu dapat mengadakan persepsi, jika adanya objek, alat indera (reseptor), dan  perhatian. Contoh persepsi misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja.

2.3 Memori/ingatan, berfikir intelegensi

a. Memori/ingatan

  Aktifitas kita setiap hari senantiasa berkaitan dengan aktifitas hari sebelumnya. Berbagai informasi yang kita terima senantiasa bertambah setiap hari. Dalam upaya untuk memunculkan kembali informasi yang sudah diterima senantiasa terkait dengan kerja memori dalam otak. Memori merupakan aktifitas yang berhubungan dengan masa lalu (Walgito, 1997). Para ahli pada umumnya memandang memori dalam tiga tahapan atau proses, yaitu memasukkan pesan dalam ingatan , menyimpan pesan yang sudah masuk (storage), memunculkan kembali informasi tersebut (retrieval) (Atkinson, dkk, 1997). Dengan demikian memori sering didefinisikan sebagai kemampuan untuk memasukkan, menyimpan dan memunculkan kembali informasi yang kita terima. Kemampuan untuk memasukkan informasi sering disebut dengan mencaman, encoding, learning. Kemampuan menyimpan informasi disebut juga dengan storage, . Kemampuan untuk memunculkan kembali disebut juga dengan retrieval, . Terkait dengan upaya upaya memunculkan kembali informasi yang sudah diterima dibedakan menjadi recall dan recognize. Recall merupakan upaya memunculkan kembali informasi yang sudah diterima tanpa diberikan stimulus yang membantu, misalnya siswa mengerjakan soal-soal essay atau menjawab pertanyaan isian. Sedangkan recall merupakan upaya memunculkan kembali informasi yang sudah diterima dengan diminta mengenali informasi yang tersedia, misalnya mengerjakan soal pilihan ganda, benar-salah maupun menjodohkan. Memori juga merupakan simpanan informasi - informasi yang diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya juga memory adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Memory memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memory merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memory yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan. Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori harus memenuhi tiga ketentuan sebagai berikut :

a.       Proses memori bukanlah suatu usaha yang mudah. Mekanisme dalam proses mengingat sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “belajar dari pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang 

 telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya saat ini.

b.      Bahan-bahan yang akan diingat harus berhubungan. Memori sangat dibantu bila informasi yang dipelajari mempunyai kaitan dengan hal-hasl yang sudah dikenal sebelumnya. Konteks dapat berupa peristiwa, tempat, nama sesuatu, perasaan tertentu dan lain-lain. Konteks ini memberikan retrievel cues atau karena itu mempermudah recognition.

c.       Proses memori memerlukan organisasi. Salah satu pengorganisasian informasi yang sangat dikenal adalah memori. Informasi diorganisasi sedemikian rupa (dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dikenal) sehingga informasi yang kompleks mudah untuk diingat kembali.

Pengertian memori, tercangkup dalam 3 tahapan yaitu:

·         memasukan pesan dalam ingata

·         menyimpan pesan yang sudah masuk ( storage )

·         memunculkan kembali informasi tersebut ( retrieval )

Ingatan, Secara sederhana, Irwanto (1999) mendefinisikan ingatan sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. Galotti (2004) mendefinisikan memori sebagai suatu proses kognitif yang terdiri atas serangkaian proses, yakni : penyimpanan (storage), retensi, dan  pengumpulan informasi (information gathering)

Sebagai suatu proses, memori menunjukkan suatu mekanisme dinamik yang diasosiasikan dengan penyimpanan (storing), pengambilan (retaining), dan pemanggilan kembali (retrieving) informasi mengenai pengalaman yang lalu (Bjorklund, Schneider, & Hernández Blasi, 2003; Crowder, 1976, dalam Stenberg, 2006). Santrock (2005) mendefinisikan ingatan sebagai retensi informasi yang telah diterima melalui tahap : penkodean (encoding), penyimpanan (storage), dan pemanggilan kembali (retrieval). Penelitian ini menggunakan definisi ingatan menurut Santrock, yaitu informasi-informasi yang berasal dari lingkungan dan informasi ini akan diproses melalui tahapan : penkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali sehingga informasi yang masuk tidak terbuang secara sia – sia.

Secara umum inteligensi adalah kesanggupan untuk berpikir. Ada beberapa pendapat tentang pengertian inteligensi.

a.    William Stern mengatakan, bahwa inteligensi adalah kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi-situasi baru.

b.    V. Hees, bahwa inteligensi adalah sifat kcerdasan jiwa.

c.    Terman mengatakan, inteligensi adalah kesanggupan untuk belajar secara abstrak.

d.   Binet mengatakan bahwa  inteligensi meliputi pengertian penemuan sesuatu yang baru, ketetapan hati dan pengertian diri sendiri.

Dari berbagai definisi intelegensi yang dikemukakan oleh ahli-ahli yang berbeda-beda, para ahli sepakat memandang intelegensi sebagai kemampuan berfiki seseorang. Yaitu dalam menyesuaikan diri, belajar, atau berpikir abstrak. Intelegensi juga mempengeruhi kemampuan belajar seseorang.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

3.Emosi dan Motivasi

a. Emosi

      Istilah emosi menurut Daniel Goleman (1995), seorang pakar kecerdasan emosional, yang diambil dari Oxford English Dictionary memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Atau dapat kita pahami bahwa emosi itu merupakan suatu gejolak atau rasa yang terjadi dalam hati/perasaan yang terjadi karena ada suatu rangsangan yang diberikan pada saat kita dalam keadaan mental yang hebat.

Adapula yang mengatakan emosi itu adalah suatu perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.

b. Motivasi

      Motivasi adalah keadaan dalam diri subjek didik yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Motivasi boleh jadi timbul dari rangsangan luar, seperti pemberian hadiah bila seseorang dapat menyelesaikan satu tugas dengan baik. Motivasi semacam ini sering disebut motivasi ekstrensik. Tetapi tidak jarang pula motivasi tumbuh di dalam diri subjek didik sendiri yang disebut motivasi intrinsik. Misalnya, seorang subjek didik gemar membaca karena dia memang ingin mengetahui lebih dalam tentang sesuatu.

Menurut Baron (1992), Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.  Kekuatan yang memberikan energi dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan. Keadaan internal yang mendorong, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Berikut adalah pengertian motivasi dari berbagai perspektif dalam psikologi.

Dalam konteks belajar, motivasi intrinsik tentu selalu lebih baik, dan biasanya berjangka panjang. Tetapi dalam keadaan motivasi intrinsik tidak cukup potensial pada subjek didik, pendidik perlu menyiasati hadirnya motivasi-motivasi ekstrinsik. Motivasi ini, umpamanya, bisa dihadirkan melalui penciptaan suasana kompetitif di antara individu maupun kelompok subjek didik. Suasana ini akan mendorong subjek didik untuk berjuang atau berlomba melebihi yang lain.Namun demikian, pendidik harus memonitor suasana ini secara ketat agar tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif.

Motivasi ekstrinsik bisa juga dihadirkan melalui siasat “self competition”, yakni menghadirkan grafik prestasi individual subjek didik. Melalui grafik ini, setiap subjek didik dapat melihat kemajuan-kemajuannya sendiri.

 

 

2.3  Gejala jiwa dan implikasinya dalam Pendidikan

a. Gejala  Kognitif

            Istilah cognitive berasal  dari  kata cognition yang  padanan  katanya knowing,  berarti  mengetahui.  Dalam  arti  luas,  cognition  (kognisi)  ialah perolehan,  penataan,  dan  penggunaan  pengetahuan.  Dalam  perkembangan selanjutnya,  istilah  kognitif  menjadi  populer  sebagai  salah  satu  domain  atau wilayah/ ranah psikologis manusia  yang meliputi setiap peilaku mental  yang berhubungan  dengan  pemahaman,  pertimbangan,  pengolahan  informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan.

·   

·       *  Pengindraan

·         *Persepsi

·         *Memori

·         *Berfikir

·         *Intelegensi

b. b. Gejala Afektif

    adalah unsur kejiwaan dari sisi emosi atau rasa.  Rasa dapat dibedakan kepada rasa fisik  yang berhubungan erat dengan alat dria seperti rasa asin dan rasa psikis yang lebih berupa rasa dalam seperti emosi, sikap, dan moral.

c. c. Gejala psikomotorik / gejala kehendak

Keadan dalam pribadi manusia yang mendorong untuk berbuat sesuatu yang mereka kehendaki.

GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN ADA BEBERAPA YAKNI :

a.       Gejala Psikologi

Setiap orang mempunyai sisi psikologis dimana sisi ini berdampak pada hal-hal tindakannya. Atau bisa disebut gejala jiwa.  Dalam pendidikan pun gejala jiwa manusia yang mendasar banyak muncul. Gejala jiwa tersebut akan mempengaruhi berbagai perilaku  manusia, baik perilaku pendidik maupun perilaku peserta didik atau siswa.

Dalam tulisan ini akan dibahas bagaimana gejala jiwa tersebut mempengaruhi kemampuan belajar siswa. Gejala jiwa yang ada pada diri manusia sangat mempengaruhi perilakunya. Tidak terlepas dalam dunia pendidikan yaitu pada pendidik maupun peserta didik (dalam tulisan ini hanya membahas peserta didik). Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa, Gejala Psikologi yaitu proses perubahan perilaku manusia dalam kehidupannya.

    Bentuk-bentuk Gejala Psikologi Siswa Dalam Belajar

          Dalam psikologi terdapat berbagai gejala-gejala yang berhubungan dengan kegiatan

belajar siswa, diantaranya yang akan kita bahas yaitu:

        Pengindraan/sensasi dan persepsi

a.    Pengindraan

Kemampuan otak untuk menerjemahkan stimulus seorang anak satu sama lain berbeda-beda, tidak semua stimulus dapat diindra. Begitu pelajaran yang disampaikan guru tidak semua bisa ditangkap oleh siswa, persepsi pun akan berlainan.  Hal ini juga mempengaruhi kemampuan belajar.

Definisi penginderaan (sensation) menurut Wundt adalah penangkapan terhadap rangsang-rangsang dari luar dan dapat dianalisa sampai elemen-elemen yang terkecil. Penginderaan meliputi  :

Ø Penglihatan

Alat penglihatan utama adalah mata. Rangsang berupa gelombang cahaya masuk ke dalam bola mata melalui bagian-bagian mata. Prosesnya cahaya masuk ke retina diteruskan berupa impuls menuju ke syaraf (otak) sehingga  objek dapat terlihat.

  Ø Pendengaran

Alat pendengaran utama adalah telinga. Rangsang berupa gelombang suara masuk ke dalam telinga melalui bagian-bagian alat pendengaran.Gelombang suara merambat melalui 3 media, yaitu udara, benda padat/tulang, cairan/endolymphe. Bila seseorang tidak dapat mendengar, maka ada kemungkinan kerusakan pada pusat pendengaran yang menyebabkan gangguan fungsi intelek atau pada salah satu alat tempat berjalannya/penerus rangsang (conductive deafness) yang tidak ada hubungannya dengan fungsi intelek.

Ø Pengecap

Alat pengecap utama adalah lidah. Rangsang berupa larutan cairan melalui lidah (lingua) dan rongga mulut (cavumroris). Prosesnya adalah larutan/cairan diterima lidah masuk ke rongga mulut diteruskan nervus ke-9 menuju gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di kulit otak). Reseptor pada lidah ada 4 jenis penerima rangsang, yaitu : rasa manis, pahit, asin dan asam.

 Ø Pembau

Alat pembau utama adalah hidung.  Rangsang berupa hawa/udara/bau melalui udara menuju ke reseptor yang ada di rongga hidung (cavum nasalis). Prosesnya adalah bau diterima oleh rongga hidung diteruskan oleh nervus ke-1 (saraf pembau) menuju gyrus centralis posterior (pusat sensibilitas di kulit otak).

Ø Perabaan

Alat perabaan utama adalah kulit. Rangsang yang diterima tubuh manusia dapat berupa rangsang : mekanis, thermis, chemis, elektris, suara, cahaya. Perabaan adalah ransang mekanis ringan pada bagian permukaan tubuh, khususnya yang tidak berambut seperti telapak kaki, bibir,dll. Reseptornya adalah corpuscula meissner dan corpuscula pacini.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

       Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia , baik sebagai individu maupun dalam hubungan dengan lingkungannya.adapun bentuk-bentuk gejala jiwa seperti pengindraan,persepsi, memori, berfikir, intelegensi, emosi dan motivasi.
gejala kognitif, gejala afektif dan gejala psikomotorik dan bentuk-bentuk gejala siswa dalam belajar diantaranya ada gejala psikologi, gejala kognitif, gejala afektif dan gejala psikomotorik. Semua ini saling berhubungan satu sama lainnya.
Pengertian Psikologi secara umum adalah : psikologi mempelajari gejala jiwa manusia yang normal dewasa dan beradab. Sedangkan Pengertian Psikologi secara Khusus adalah : psikologi mempelajari sifat khusus dari gejala jiwa manusia (misalnya perkembangan anak, criminal, psikopathologi, psikologi kepribadian), psikologi masa. Dengan cara: Description (menggambarkan), Explanation (penjelasan) prediction (meramalkan) controling (pengontrolan/pengendalian) sedang yang menjadi obyek dalam psikologi adalah jiwa.

       Perilaku manusia akan mudah di pahami jika kita juga dapat memahami proses mental yang mendasari perilaku tersebut demikian juga kita akan dapat mengetahui proses mental seseorang atau seorang anak dengan mempelajari gejala jiwa tersebut.

Ada beberapa bentuk gejala jiwa manusia yang mendasar yang banyak muncul dalam bidang pendidikan. Diantaranya pengindraan dan persepsi, memori, berfikir, inteligensi, emosi serta motivasi. Bentuk-bentuk gejala jiwa tersebut sangat mendasari dan mempengaruhi berbagai perilaku manusia, baik perilaku seorang pendidik atau guru maupun perilaku peserta didik atau siswa Pengindraan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia. Setelah stimulus masuk ke alat indra manusia, maka otak akan menerjemahkan stimulus tersebut. Kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus disebut dengan persepsi. Sudut pandang pada pengamatan dan persepsi manusia baik berupa persepsi positif maupun negatif akan mempengaruhi tindakan manusia, termasuk perilaku guru maupun siswa. Memori didefinisikan sebagai kemampuan untuk memasukkan, menyimpan dan memunculkan kembali informasi yang kita terima Terkait dengan rentang waktu informasi bertahan dalam otak kita, memori dibedakan menjadi memori jangka pendek., memori kerja dan memori jangka panjang. Para ahli mendefinisikan berpikir sebagai suatu proses mental yang bertujuan memecahkan masalah. Berpikir melibatkan aktifitas otak manusia. Roger Spery menjelaskan adanya dua hemisfer otak, yaitu hemisfer kiri dan kanan yang masing masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Karakteristik kerja otak kiri adalah hal-hal yang berurutan, detail ke global, membaca berdasar pada fonetik, kata-kata, symbol, dan huruf, focus pada internal, informasi yang faktual. Sedangkan karakteristik berpikir otak kanan bersifat acak, global ke detail, membaca menyeluruh, gambar dan grafik, melihat dulu atau mengalami sesuatu, belajar spontan dan alamiah fokus pada eksternal. Orang yang kreatif dalam berpikir sugiyanto@uny.ac.id | 18 manpu memandang sesuatu dari sudut pandang yang baru, dan dapat menyelesaikan masalah yang berbeda dari orang pada umumnya. Dalam berpikir dikenal dengan berpikir kreatif, Orang yang kreatif dalam berpikir manpu memandang sesuatu dari sudut pandang yang baru, dan dapat menyelesaikan masalah yang berbeda dari orang pada umumnya.

3.2 Saran

      Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia , baik sebagai individu maupun dalam hubungan dengan lingkungannya.adapun bentuk-bentuk gejala jiwa seperti gejala kognitif, gejala afektif dan gejala psikomotorik dan bentuk-bentuk gejala siswa dalam belajar diantaranya ada pengindraan,persepsi, memori, berfikir, intelegensi, emosi dan motivasi. Semua ini saling berhubungan satu sama lainnya.

 

Daftar Pustaka

Sugihartono.(2007).Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:UNY Press

Purwanto, M. Ngalim. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung PT Remaja Rosdakarya

http//.www.google.com/ pengertian psikologi.com

http//.www.google.com/ bentuk-bentuk gejala jiwa.com

http//.www.google.com/ bentuk-bentuk gejala jiwa pada siswa

http//.www.google.com/ pengertian gejala psikomotorik

http//.www.google.com/ pengertian gejala kognitif dan afektif

wir-nursing. Blogspot.com/2012/07/gangguan psikomotor.html

 


No comments :

Post a Comment

Subscribe to: Post Comments ( Atom )

Total Pageviews

Recent Posts

Popular Posts

  • Download Template Undangan Gratis Video dan Cetak (Format PPT dan PSD)
  • Modul 4 - Pelatihan Photoshop
  • Makalah Anabolisme Lipid
  • Termudah! 2 Cara Cek Spesifikasi Laptop/Komputer
  • Chord Guitar Amigdala - Kukira Kau Rumah
Powered by Blogger.

Report Abuse

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Popular Posts

  • Chord Gitar dan Lirik Enau - Negara Lucu
    Capo : 2 [verse] C G C Sudut pandangku tentang mereka F G C Yang banyak tanya tanp...
  • Chord Gitar dan Lirik Chrisye - Damai Bersamamu
    Intro : C G F G C G Am G F C C                      G                      C Aku Termenung Di Bawah Mentari F                        ...
  • Chord Gitar dan Lirik Lagu Enau - Krisis Solusi
    Intro : Bm [Verse 1]   Bm    E Lampu sen kiri belok kekanan     F#m Siapa yang pernah melakukannya   Bm    E Dikasi halal mau ...
  • Chord Gitar dan Lirik Enau - Warung Kopi
    Intro : Am D G Bm Fm Am D         G                    C# Maju kena mundur kena               Am               D zaman banyak ken...
  • Makalah Anabolisme
    BAB I PENDAHULUAN   A.       Latar Belakang Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di...
  • Chord Gitar dan Lirik Enau - Tanpa Koma
    Intro : Em - C - G 2x Verse I        Am Tanpa koma ku dibully       D      G Caci maki ku konsumsi        Am Fisik tolak ukur mer...
  • Makalah Makanan, Kesehatan, Penyakit Dan Pencegahannya
    BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Makanan adalah kebutuhan sehari-hari bagi manusia, Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup ki...
Terimakasih Telah Berkunjung Ke Blog Kami :)

Loading...

Copyright © Tampat Balajar. All rights reserved